Intip Istimewanya Toilet Bawah Tanah Malioboro yang Hampir Jadi

Toilet bawah tanah dilengkapi dengan fasilitas mewah berkelas internasional.

oleh Yanuar H diperbarui 09 Des 2017, 19:09 WIB
Diterbitkan 09 Des 2017, 19:09 WIB
Toilet bawah tanah
Wintawan melakukan peninjauan akhir proyek toilet bawah tanah di Malioboro. Foto: (Yanuar H/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Akhirnya, toilet bawah tanah (underground) di kawasan Titik Nol Kilometer, Malioboro sampai di tahap akhir penyelesaian. Toilet yang berada di depan Gedung BI DIY itu sudah mulai dibersihkan dari sisa-sisa pembangunan.

"Tinggal pembersihan sisa pembangunan. Tingkat kemeringan lantai juga sudah selesai diperbaiki," ujar Pelaksana Lapangan Toilet Underground, Wintawan Alka Putranto, Kamis, 7 Desember 2017.

Wintawan mengatakan, saat ini pihaknya sedang menguji sirkulasi air limbah dan beberapa sistem sensor. Hal ini dilakukan demi kesiapan toilet itu sebelum diserahkan ke Pemda DIY.

"Sisa waktu tinggal beberapa hari sampai 19 Desember 2017," ujarnya.

Ia optimistis proyek milyaran rupiah itu dapat diserahkan sesuai tenggat waktu, di tanggal 19 Desember 2017. Meskipun sebelumnya mengalami beberapa kendala akibat bencana alam yang mendera wilayah DIY beberapa waktu lalu.

Toilet umum yang berada di bawah tanah itu berjumlah 20 toilet dan 10 urinoir bertaraf international. Fasilitas toilet underground itu terbilang istimewa. Terdapat sensor lampu, AC, CCTV serta pengelolaan limbah buangan untuk sirkulasi air.

"Selain itu, ada alat penjernih air. Ada ruang laktasi ada sofa meja. Ada toilet difabel lalu nanti ada tanda praktis toilet jongkok duduk ada sticker laki-laki perempuan," katanya.

 

 

Pembangunan Sudah 95 Persen

Toilet bawah tanah
Pengerjaan toilet bawah tanah di Malioboro mencapai tahap akhir. Foto: (Yanuar H/Liputan6.com)

Saat ini, proses pembangunan toilet underground sudah mencapai 95 persen. Begitu selesai, pelaksana proyek akan menyerahkan langsung ke Pemda DIY. Dengan garansi pemeliharaan selama enam bulan.

"Nanti kami akan libatkan pihak lain untuk pemeliharaan," ujarnya.

Wintawan mengatakan fasiltas yang jarang ditemui lagi adalah adanya toilet difable dan lift khusus difable. Lift khusus difable ini merupakan kali pertama di Yogyakarta dan mungkin di Indonesia.

"Lift ini dari luar negeri namanya wheel chair. Ini baru kayaknya," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya