Liputan6.com, Beijing - Presiden China Xi Jinping memerintahkan untuk melanjutkan revolusi dalam membersihkan toilet umum di negeri mereka, yang diketahui sangat kotor dan berbau tak sedap. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Selain itu, juga untuk mendongkrak jumlah wisatawan.
Dikutip dari South China Morning Post, Selasa (28/11/2017), Presiden Xi mengatakan bahwa program ini bertujuan memuaskan keinginan masyarakat yang mendambakan kehidupan yang layak. Ia menyebut ini tantangan terbesar bagi pemerintah.
Baca Juga
Xinhua melaporkan, sejak menjadi presiden pada 2012, Xi melakukan 'blusukan' ke pedesaan untuk menanyakan kepada warga, apakah mereka memenuhi "panggilan alam" di toilet atau dengan menggali lubang di tanah.
Advertisement
Pada kenyataannya, toilet yang ada di pedesaan hanya terbuat dari gubuk kecil yang dikelilingi oleh ladang jagung. Beberapa toilet umum juga berada di ruangan terbuka yang dekat dengan kandang babi.
Dengan fakta tersebut, akhirnya China memulai kampanye revolusi toilet umum pada 2015. Tempat-tempat yang ramai dengan wisatawan di Negeri Tirai Bambu menjadi sasaran utama dalam menjalankan kampanye ini.
Hingga akhir November, pemerintah telah memperbaiki lebih dari 68.000 toilet umum. Menurut laporan Xinhua, jumlah ini lebih banyak 20 persen dari target awal saat kampanye.
Dalam merayakan Hari Toilet Dunia pada 19 November 2017, National Tourism Administration berjanji akan membangun sekitar 47.000 toilet dan memperbaiki 17.000 toilet di China dalam dua tahun kedepan.
Bai Lin, seorang manajer proyek China di World Toilet Organisation, mengatakan bahwa perawatan toilet di Negeri Tirai Bambu adalah yang terbaik jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia. Namun, proses penampungannya masih belum memiliki standar internasional.
Masyarakat sangat mendukung revolusi toilet. Ini terlihat dari komentar-komentar yang ditulis oleh pengguna media sosial Weibo pada Senin.
"(Saya) dukung revolusi toilet. Tapi memang benar, entah di kota atau di pedesaan, saat alam memanggil, sangat repot untuk mencari toilet yang layak (untuk digunakan)," komentar salah satu pengguna. (Affifa Zahra)