Turis Swedia yang Hilang di Perairan Komodo Ditemukan

Saat ditemukan, tidak ada tabung udara menempel di tubuh turis Swedia yang hilang di perairan Komodo itu.

oleh Ola Keda diperbarui 03 Jan 2018, 08:01 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2018, 08:01 WIB
Pink Beach
Pantai berpasir merah jambu hanya ada di beberapa negara di dunia, salah satunya Indonesia yang ada di kawasan Taman Nasional Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. (Liputan6/ Ahmad Ibo).

Liputan6.com, Kupang - Setelah dinyatakan hilang sejak Rabu, 27 Desember 2017, turis asal Swedia, Cyrille Maria Worth (76) ditemukan tewas. Jasad penyelam itu ditemukan di Pulau Siaba, kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Selasa, 2 Januari 2018, sekitar jam 14.00 Wita.

"Saat ditemukan korban masih memakai baju selam, tetapi tidak ada tabung udara," ujar Kepala TNK Sudiyono kepada Liputan6.com.

Jenazah korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk divisum. Rencananya, jasadnya akan diberangkatkan ke negara asalnya pada hari ini, Rabu (3/1/2018).

"Divisum di RS Siloam Labuan Bajo. Semua biaya pengiriman jenazah ditanggung pihak agen travel," kata Sudiyono.

Sebelumnya, turis berkebangsaan Swedia dinyatakan hilang di perairan Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Rabu, 27 Desember 2017, sekitar pukul 16.30 Wita.

Menurut Sudiyono, kelima wisatawan itu menyewa kapal motor Ombak Biru. Saat menyelam, korban terlepas dan langsung menghilang. "Sejak dapat informasi langsung dibentuk tim pencarian, tapi kesulitan karena gelombang tinggi," kata Sudiyono.

Proses pencarian sempat diperluas karena kemungkinan ia hanyut ke tempat yang lebih jauh. Waktu pencarian turis yang hilang itu ditargetkan hingga tujuh hari. Untuk menghindari insiden serupa, dia meminta wisatawan yang belum punya keahlian menyelam agar tidak beraktivitas di Taman Nasional Komodo.

Kejadian Kedua di 2017

7 Situs Selam Terbaik yang Ada di Kepulauan Komodo
Kepulauan Komodo dengan 7 situs selam terbaik yang dimilikinya.

Kejadian turis hilang juga pernah terjadi sebelumnya. Rinta Paul Mukkam (30), warga negara Singapura, hilang saat menyelam di perairan Gillilawa Laut, kawasan perairan Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Kamis, 13 Juli 2017, pukul 11.40 Wita.

Ia menyelam bersama 15 wisatawan dari sejumlah negara. Para wisatawan yang menyelam hingga kedalaman 5 meter didampingi sejumlah penyelam yang terlatih.

Namun, ketika hendak menyelam kedua dengan kedalaman 2 meter, korban yang sudah 300 kali menyelam di sejumlah perairan di Indonesia menolak didampingi penyelam profesional.

Pencarian lalu dilakukan tim SAR gabungan yang terdiri dari unsur TNI AL, kepolisian, TNI AD, Basarnas NTB, Basarnas Kupang, Basarnas Labuan Bajo, serta sejumlah penyelam profesional yang memiliki beberapa kapal pesiar. Namun, tim tak berhasil menemukannya.

Pencarian itu berlangsung selama 10 hari sejak Kamis, 13 Juli 2017, dan melibatkan 90 anggota SAR. Akhirnya, Kepala Kantor Basarnas Kupang, Ketut Gede Ardana, resmi menutup operasi pencarian pada Sabtu, 22 Juli 2017.

Fotografer Diserang Komodo

Komodo
Pengunjung berpose dekat komodo di Pulau Komodo, Jumat 18 Agustus 2017 (Liputan6.com / Harun Mahbub)

Wisatawan sekaligus fotografer bernama Loh Lee Aik (68) digigit hewan purba komodo (Varanus komodoensis) di Desa Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

"Korban digigit di betisnya pada Rabu (3/4/2017) kemarin sore, saat sedang memotret seekor komodo sedang memangsa kambing yang sudah menjadi bangkai," kata Kabid Humas Polda NTT Jules Abraham Abast di Kupang, dilansir Antara, Kamis, 4 Mei 2017.

Lokasi korban digigit, kata Jules, berjarak sekitar 200 meter dari Desa Komodo, Kecamatan Komodo. Sebelum insiden digigit komodo terjadi, warga negara Singapura itu berangkat dari Labuan Bajo menuju kampung Komodo pada Senin, 1 Mei 2017.

Ia lalu menginap di rumah warga masyarakat bernama H Kasing untuk mengumpulkan foto aksi komodo di desa tersebut. Keesokan harinya, Selasa, 2 Mei 2017, Loh berjalan-jalan mengelilingi Kampung Komodo tersebut.

Ia melihat seekor kambing yang digigit seekor komodo di kompleks Pekuburan Umum dekat Pustu Desa Komodo. Namun, ia tidak sempat mendokumentasikan.

"Nah kemudian, korban mendapatkan informasi dari warga setempat apabila sudah ada kambing yang digigit komodo dan kemudian mati, pasti komodo akan turun dari gunung untuk memangsa kambing yang sudah mati tersebut," ujar Jules menurut laporan dari Kepolisian Manggarai Barat.

Setelah mendengar ada kesempatan tersebut, pada Rabu, 3 Mei 2017, pukul 08.00 Wita waktu setempat, korban treking ke tempat bangkai kambing gunung yang berjarak sekitar 200 meter dari arah Pustu Desa Komodo tanpa didampingi ranger (pemandu) guna mengambil gambar.

Saat tiba di lokasi tersebut, korban melihat seekor komodo sedang memangsa seekor kambing. Ia lalu berusaha mengabadikan momen tersebut. Saat asyik memotret, Loh tidak menyadari ada seekor komodo kecil yang berada di sekitarnya.

Si komodo langsung menggigit betis kaki kiri Loh hingga mengalami luka robek. Masyarakat yang mengetahui hal tersebut langsung membawa korban menyeberang ke Labuan Bajo untuk dirawat di rumah sakit di Labuan Bajo.

"Hingga saat ini, korban masih dirawat di RS Siloam setelah ditangani oleh petugas kepolisian," kata Jules.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya