Batu Marmer Bikin KO Preman di Makassar

Batu Marmer ternyata digunakan membela diri pedagang di Makassar saat dipalak preman.

oleh Eka Hakim diperbarui 14 Jan 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2018, 16:00 WIB
Pemalak mengalami luka robek akibat hantaman batu marmer (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Pemalak mengalami luka robek akibat hantaman batu marmer (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar Batu marmer biasanya menjadi hiasan bangunan rumah. Tapi bisa jadi menjadi penyelamat bagi seseorang ketika dalam keadaan terdesak. Seperti yang dialami Udin (28), pedagang sari laut yang ada di Kota Makassar.

Kejadiannya pada Minggu (14/1/2018) pukul 03.00 Wita. Saat itu, Udin didatangi oleh seorang pemalak yang ingin meminta jatah preman dari keuntungan usaha sari lautnya yang sudah dua tahunan ia jalankan. Dagangan sari laut Udin, tepatnya berada di Jalan Urip Sumoharjo Kecamatan Panakukang, Makassar.

Pemalak yang diketahui bernama Jufri (37) itu tak hanya bersuara keras dan mengancam Udin dengan sebilah badik saat meminta jatah preman. Tapi Udin tetap melawan dan akhirnya terjadi pertengkaran.

"Saya lalu keluar dari tenda dagangan dan menemukan sebuah batu marmer lalu kembali menemui pelaku dan menghantam kepalanya dengan membabi buta," kata Udin.

Setelah pemalak itu jatuh tersungkur ke tanah, Udin lalu meraih badik yang dipegang oleh pemalak itu dan menghubungi petugas Polsek Panakukang Makassar.

"Pelaku dan barang bukti badik sudah diamankan anggota Polsek Panakukang," ucap Udin.

 

Bongkahan batu marmer (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Bongkahan batu marmer (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Kapolsek Panakukang Makassar, Kompol Ananda Fauzi Harahap mengatakan pelaku langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina Makassar karena mengalami luka robek pada kepalanya akibat hantaman batu marmer oleh korbannya.

"Pelaku ini memang preman jalanan yang kerap memalak beberapa pedagang sari laut di area itu. Nah kali ini ia dapat perlawanan. kepalanya dihantam pakai batu marmer oleh korban," jelas Ananda.

Pelaku kata Ananda, akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Dimana ancaman pidana pemerasan hingga penggunaan senjata tajam akan diterapkan untuk pelaku.

"Luka robek pada kepala pelaku akibat hantaman batu marmer sudah dijahit dan kondisinya sudah membaik sehingga sekarang sudah kita tahan untuk diproses lebih lanjut," Ananda menandaskan.

Agar peristiwa pemalakan ini tak terulang lagi, Ananda mengintruksikan personilnya untuk meningkatkan jam patroli di seluruh wilayah hukum Kecamatan Panakukang Makassar. Termasuk area Jalan Urip Sumoharjo Makassar tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

https://www.vidio.com/watch/330017-pekerta-tewas-tertimpa-marmer-hingga-bisnis-bantal-wajah

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya