Usai Nongkrong, Pria Cilacap Ini Tabrakkan Diri ke Kereta

Saat Kereta Api (KA) Pasundan jurusan Surabaya-Bandung melintas di Cilacap, mendadak Supeno berlari ke tengah rel. Ia bunuh diri.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 23 Jan 2018, 11:31 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2018, 11:31 WIB
Seorang pria di Cilacap bunuh diri dengan menabrakkan dirinya ke Kereta Api yang tengah melaju kencang. (Foto: Liputan6.com/Polres Cilacap/Muhamad Ridlo)
Seorang pria di Cilacap bunuh diri dengan menabrakkan dirinya ke Kereta Api yang tengah melaju kencang. (Foto: Liputan6.com/Polres Cilacap/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Seorang pria asal Desa Mujur Lor RT 07 RW 03, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Supeno (45) nekat bunuh diri dengan menabrakkan tubuhnya ke kereta yang tengah melaju kencang.

Peristiwa itu terjadi di rel kereta Kilometer 3975/6 Kroya-Sikampuh, di wilayah Dusun Karangso, Desa Bajing Kulon, Kecamatan Kroya, Senin, 22 Januari 2018, sore.

Supeno diketahui datang ke konter ponsel milik Rudi, warga Kroya yang merupakan temannya, sekitar pukul 14.00 WIB. Seperti tak berniat bunuh diri, Supeno pun nongkrong sembari merokok.

Sekitar pukul 17.15 WIB, Supeno berpamitan kepada Rudi karena ingin buang air kecil. Saat itu, Rudi pun tak menaruh curiga sedikit pun bahwa temannya itu akan bunuh diri.

Namun, saat Kereta Api (KA) Pasundan jurusan Surabaya-Bandung akan melintas dari arah timur, mendadak Supeno berlari ke tengah rel dan duduk membelakangi arah datangnya kereta api. Nyawanya pun melayang dengan cara tragis.

Pelaku Bunuh Diri Diduga Depresi

Polisi mengolah TKP dan memeriksa saksi-saksi peristiwa bunuh diri di Kroya, Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Polres Cilacap/Muhamad Ridlo)
Polisi mengolah TKP dan memeriksa saksi-saksi peristiwa bunuh diri di Kroya, Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Polres Cilacap/Muhamad Ridlo)

Kontan, ia terlindas kereta yang tengah melaju kencang. Tubuhnya pun terseret hingga 100 meter oleh KA 179 Berlokomotif CC 2039813 ini.

"Langsung meninggal di lokasi dengan kondisi tubuh terpisah-pisah menjadi beberapa bagian," ungkap Kepala Kepolisian Sektor Kroya, AKP Adimas, Senin malam.

Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, diperkirakan Supeno yang berpofesi sebagai pedagang itu nekat bunuh diri lantaran sedang terbelit masalah keluarga. Namun, Adimas tak menyebut persoalan yang tengah dihadapi Supeno.

Polisi dan petugas kesehatan yang datang ke lokasi pun langsung mengolah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan bagian tubuh almarhum yang terpisah menjadi beberapa bagian.

Adimas menerangkan, berdasar olah TKP, keterangan saksi dan keluarga, Supeno diyakini bunuh diri lantaran depresi menghadapi masalah keluarganya. Tak ditemukan pula indikasi kekerasan atau tindak pidana oleh orang lain terhadap dirinya.

Polisi kemudian menyerahkan jenazah Supeno kepada keluarga untuk dimakamkan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya