6 Spot Foto di Mangunan Jogja Ternyata Berbahaya, di Mana Saja?

Salah satu alasan spot foto di Mangunan termasuk berbahaya adalah karena tak memiliki pagar pembatas yang kuat.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2018, 17:00 WIB
Puncak Kebun Buah Mangunan
keindahan eksotik dari atas puncak kota Yogyakarta

Liputan6.com, Bantul - Kelompok Sadar Wisata Desa Mangunan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan enam spot swafoto di objek wisata alam wilayah Mangunan berada di kawasan berbahaya.

"Spot foto di objek wisata Mangunan itu ada enam titik yang rawan bahaya, karena lokasinya berada di tepi jurang," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mangunan Widodo usai workshop "Membangun Gerakan Pariwisata Berprespektif Pengurangan Risiko Bencana" di Bantul, Selasa, 6 Februari 2018, dilansir Antara.

Enam spot swafoto di objek wisata kawasan perbukitan Desa Mangunan Dlingo yang rawan bahaya itu adalah spot foto di wisata Watu Goyang, wisata Jurang Tembelan, wisata Bukit Panguk, wisata Watulawang, hutan Pinussari, dan Kebun Buah Mangunan.

Menurut dia, spot swafoto itu dinilai rawan bahaya karena selain berada di tepi jurang pada ketinggian dengan pemandangan alam, juga belum ada pagar pengaman yang kuat. Akibatnya, wilayah di Mangunan itu rawan longsor ketika turun hujan deras.

"Sebenarnya semua sudah ada pagar pengamannya, tetapi kami selaku pokdarwis terus melakukan antisipasi agar tidak roboh, dengan rutin melakukan pengecekan kondisinya untuk memastikan kekuatannya," katanya.

 

 

Di Atas Perahu

[Bintang] Yogyakarta
Jurang Tembelan, Kanigoro, Mangunan Dlingo, Bantul, Yogyakarta. (totohandoko/Instagram)

Ia juga mengatakan spot swafoto di atas perahu yang dibuat di tepi Jurang Tembelan tersebut juga harus dipastikan baut selain tali-tali untuk mengikat kayu-kayu tersebut, bahkan kalau sudah tidak memungkinkan agar diganti secara berkala.

"Jadi, kita selalu bekerja sama dengan forum pengurangan risiko bencana (FPRB) Desa Mangunan untuk melihat kerawanannya, dan kalau memang kondisinya rawan atau ketika cuaca tidak mendukung objek wisata kita tutup," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto mengatakan workshop tersebut digelar sebagai bentuk keprihatinan bersama pada perkembangan objek wisata di Bantul, khususnya wilayah Dlingo yang berada di wilayah perbukitan.

"Di Bantul khususnya Kecamatan Dlingo, lebih khusus lagi Mangunan, banyak destinasi wisata alam yang ada di perbukitan, dan kita semua tahu Dlingo merupakan salah satu wilayah kecamatan yang potensi ancamannya cukup tinggi," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya