Liputan6.com, Banjarnegara - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), kembali melanjutkan kegiatan pembersihan jalan provinsi di Desa Paweden, pascalongsor yang mengakibatkan terputusnya akses lalu lintas.
"Pengerjaan pembersihan jalan dari material longsor masih berlanjut, dengan menggunakan lima alat berat," ucap Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Arief Rachman di Banjarnegara, Minggu, 18 Februari 2018, diwartakan Antara.
Pada saat ini, kata dia, pengerjaan pembersihan material longsor sudah mencapai sekitar 90 persen.
Advertisement
"Tim BPBD Banjarnegara, dibantu unsur-unsur lain dari TNI, Tagana, dan lain sebagainya terus berupaya melakukan kegiatan pembersihan dari pagi hingga sore hari," ujarnya.
Baca Juga
Pembersihan badan jalan dari material longsor, imbuh Arief, akan dilanjutkan hingga tuntas.
"Kegiatan pembersihan terus dilakukan, sampai akses lalu lintas bisa kembali normal, kegiatan pembersihan jalan dari material longsor mendapat pengawasan langsung dari Bupati Banjarnegara," katanya.
Seluruh warga pun diminta agar menjaga jarak aman dari lokasi bencana longsor. "Warga agar berhati-hati dan tidak mendekati material longsoran," katanya.
Sebelumnya, BPBD Banjarnegara menginformasikan adanya tebing longsor yang menutup akses jalan provinsi di Desa Paweden, Kecamatan Karangkobar. Dia menjelaskan, pergerakan tanah terjadi setelah hujan mengguyur hampir seluruh wilayah di Banjarnegara, pada Kamis, 8 Februari 2018.
Selain itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan adanya peningkatan curah hujan di wilayah Jawa Tengah hingga beberapa hari ke depan termasuk di Banjarnegara.
Â
Banyumas dan Banjarnegara Dikepung Longsor
Sebelumnya diberitakan, hujan lebat yang terjadi beberapa hari terakhir memicu longsor dan banjir di berbagai wilayah Kabupaten Banjarnegara, Banyumas dan Cilacap, Kamis sore dan Jumat pagi (8 dan 9 Februari 2018).
Di Banjarnegara, longsor terjadi di empat titik ruas jalur provinsi antara Banjarnegara menuju Kecamatan Karangkobar. Salah satunya terjadi di Desa Paweden Kecamatan Banjarmangu, dengan volume panjang 200 meter lebar 70 meter dan tinggi sekitar 25 meter.
Hingga Jumat siang, 9 Februari 2018, ruas utama menuju Kecamatan Karangkobar masih tertutup. Pasalnya, ekskavator tak berani menyingkirkan material lantaran gerakan tanah masih berlangsung.
Pembersihan baru akan dilakukan setelah kondisi longsoran stabil. Akibatnya, lalu lintas perpaksa dialihkan ke jalur alternatif Banjarnegara-Pasar Gripit-kalibening.
"Dari Banjarnegara ke Karangkobar, Banjarmangu itu ada empat kejadian longsor. Hari ini ada dua kejadian longsor besar sehingga jalur itu tidak bisa dilalui," kata Kepala Pelaksana Harian (Lakhar) BPBD Banjarnegara, Arief Rachman, kepada Liputan6.com, Jumat, 9 Februari 2018.
Di bagian atas, area longsoran telah membentuk tapal kuda sehingga diperkirakan akan segera longsor jika kembali dipicu hujan atau penyebab lainnya, misalnya getaran.
Risiko longsor semakin besar jika material longsor bagian bawah disingkirkan. Sebab itu, pembersihan belum bisa dilakukan hingga situasi stabil.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement