Nyepi di Bali Tanpa Internet, Bisa Tidak?

PHDI Bali mewacanakan pemutusan layanan internet saat Hari Raya Nyepi. Usulan itu sudah disampaikan ke Kominfo.

diperbarui 07 Mar 2018, 14:02 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2018, 14:02 WIB
Nyepi, Umat Hindu Sembahyang di Pura Aditya Jaya
Umat Hindu melakukan sembahyang saat perayaan Nyepi di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta, Selasa (28/3). Nyepi dirayakan dengan melakukan kegiatan keagamaan di pura. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Denpasar - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali melontarkan wacana pemutusan layanan internet saat Hari Raya Nyepi. Rencana tersebut sudah disampaikan PHDI kepada Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo).

PHDI meminta Kominfo mematikan sementara jaringan internet di Bali dengan tujuan pelaksaan ibadah Nyepi Saka 1940 yang jatuh pada Sabtu (17/3/2018) berjalan dengan lebih khusyuk.

Ketua PHDI Provinsi Bali yang juga menjabat Rektor IHDN Denpasar, I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan, wacana ini sebenarnya kesepakatan bersama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali dengan pemerintah.

"Itu ada di poin empat, ada imbauan untuk pengelolaan provider diharapkan untuk menghentikan internet selama 24 jam. Itu, hanya imbauan dan diharapkan sebenarnya memberikan dampak positif," ucapnya kepada Times Indonesia saat ditemui di Denpasar, Selasa, 6 Maret 2018.

"Ketika merayakan hari Raya Nyepi. Karena, di internet (smartphone) ini banyak hiburan dan dihari raya nyepi ada "Amati Lelungaan" tidak boleh menghibur," dia menambahkan.

 

Baca berita menarik lainnya dari Timesindonesia.co.id.

 

Pro-Kontra Wacana Pemutusan Internet saat Nyepi

Nyepi, Umat Hindu Sembahyang di Pura Aditya Jaya
Umat Hindu melakukan sembahyang saat perayaan Nyepi di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta, Selasa (28/3). Nyepi dirayakan dengan melakukan kegiatan keagamaan di pura. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Menyusul adanya pro-kontra terkait wacana pemutusan layanan internet ini, Sudiana menilai itu hal yang wajar saja. 

"Banyak yang tersinggung, berat dan sebagainya itu wajar saja. Karena, orang yang awalnya terhibur dan diajak untuk tenang memang agak susah. Ini, juga bukan imbauan Parisada saja. Tapi seluruh tokoh agama, dan pemerintah," jelasnya.

Sudiana mengharapkan, masyarakat jangan emosi. Karena menurutnya, itu hanya sebatas imbauan dan diusulkan kepada pemerintah dan provider.

"Kalau dari pihak internet misalnya menerima imbauan itu kan bagus. Kalau tidak, iya tidak ada sanksi namanya imbauan. Tapi kalau misalnya bisa, ini membuat Nyepi ini bener-bener bisa tenang. Karena, setahun kita sudah mencari hiburan, satu hari sajalah kita hentikan dulu supaya jernih otak kita dari radiasi," ungkapnya.

Sudiana menambahkan, dari pihak pengelola selular masih belum ada jawaban. Namun, Sudiana mengharapkan umat Hindu agar bisa merasakan bagaimana nikmatnya sepi.

"Belum ada jawaban, jadi seluruh Umat Hindu jangan susah, banyak sekali yang sudah susah. Tapi kalau dapat merasakan nikmatnya tidak menggunakan media sosial dalam satu hari itu ketagiham nanti. Karena, komunikasi dengan Tuhan itu kan tidak perlu sarana apa-apa," ujarnya.

"Tapi pada saat itu (Hari Raya Nyepi) kita bisa melaksanakan dengan baik. Kita, akan merasakan bagaimana beragama. Karena kita harus merasakan bagaimana sepi. Cobalah nikmati sekali," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya