Ustaz Gadungan Ikuti Jejak Dimas Kanjeng Buka Praktik Penggandaan Uang

Tersangka juga memberikan koin plus batangan emas serta sejumlah minyak untuk menggandakan uang dan pengasihan.

diperbarui 18 Apr 2018, 13:03 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2018, 13:03 WIB
Ustaz Gadungan di Probolinggo
Kapolres Probolinggo, AKBP Fadly Samad bersama tersangka (TIMES Indonesia/Dicko)
  • Penipuan dengan modus praktik penggandaan uang kembali terjadi di Probolinggo, Jawa Timur. Setelah Dimas Kanjeng Taat Pribadi, kali ini praktik serupa dilakukan seorang yang mengaku ustaz.

Probolinggo - Ia adalah SN (42), warga Desa Bago, Kecamatan Besuk. Ia telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satreskrim Polres Probolinggo.

Informasil yang diperoleh Times Indonesia, SN diamankan saat melakukan ritual di rumah korban Djama’a (43) warga Desa Seboro, Kecamatan Gading, yang sebelumnya melaporkan tersangka. Korban mengalami kerugian Rp 64 juta, dengan modus mampu melipatgandakan uang korban.

Tidak hanya itu, dari laporan korban, tersangka juga memberikan koin plus batangan emas serta sejumlah minyak untuk menggandakan uang dan pengasihan. Namun, koin dan batangan emas tersebut setelah dicek ke toko emas ternyata palsu.

Tersangka mengaku, dirinya baru empat bulan terakhir melakukan ritual praktik penipuan menggandakan uang, dan baru satu korban yang menyerahkan uang hingga puluhan juta.

"Saya hanya memenuhi permintaan saja. Mereka yang datang ke rumah minta dan bilang 'Pak Ustaz tolong bantu saya,' saya pun mengiyakan permintaan setiap yang datang. Kadang minta gandakan uang, kadang juga pengasihan, dan pengobatan alternatif," SN mengatakan, Selasa (17/4/2018) saat diinterogasi petugas.

 

Baca juga berita menarik lainnya di Timesindonesia.co.id.

 


Modus Penggandaan Uang

Uang
Ilustrasi uang | Via: ist.

Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti berupa dua kardus berisi batu bata, satu buah dandang besar, keris kecil, tiga kotak dupa panjang, tiga botol kecil minyak gajah, satu botol minyak kasturi.

Lalu juga ada 11 bungkus dupa gaharu, lima buah koin bergambar Sukarno, dua buah balok kuningan bergambar Sukarno, batu mainan bentuk guci berisi 2 butir kuningan, 31 lembar uang kertas Rp 100 bergambar perahu layar, dan uang tunai Rp 40 juta.

"Aksi tersngka ini terbilang canggih. Ia mengiming-imingi korbannya dengan berbagai cara, termasuk bisa menggandakan uang, menyembuhkan penyakit, ilmu pengasihan, dan lainnya, korban ini mengaku sebagai ustaz," ungkap Kapores Probolinggo AKBP Fadly Samad.

Modus penggandaan uang itu, kata Fadly, ia memasukkan sejumlah uang ke dalam kardus yang telah ia modifikasi sendiri, agar pasiennya yakin. Kardus itu diberi batu bata agar berat sehingga dikira berisi uang. Di atas batu bata itu ditutupi dengan uang kertas, dengan tujuan tipu muslihat agar dikira benar-benar berisi uang.

"Kasus ini masih kami dalami lagi, kami masih terus melakukan pengembangan takut masih ada korban lainnya. Pelaku dijerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman empat tahun kurungan penjara," tutup Kapolres tentang penggandaan uang oleh tersangka.

Kini kasus dugaan praktik penggandaan uang di Probolinggo ini ditangani serius Polres Probolinggo. Di Probolinggo, kasus seperti ini untuk kali kedua. Yang pertama Dimas Kanjeng Taat Pribadi, yang menghebohkan Tanah Air.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya