Cerita Warga Desa di NTT yang Belum Tersentuh Listrik

Hingga saat ini masih banyak desa di Nusa Tenggara Timur (NTT) belum tersentuh listrik, diantaranya, Desa Pantulan, Desa Kotolin.

oleh Amar Ola Keda diperbarui 24 Apr 2018, 21:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2018, 21:00 WIB
Desa tanpa listrik
Rumah warg di desa Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang- Hingga saat ini, masih banyak desa di Nusa Tenggara Timur (NTT) belum tersentuh listrik, di antaranya, Desa Pantulan, Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang, Desa Kotolin, Kecamatan Kotolin Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Desa Sabun, Desa Nano, Desa dan Desa Leunmeni Kecamatan Boking Kabupaten TTS.

Selain listrik, warga juga mengeluhkan infrastruktur jalan dan kesulitan air bersih. Untuk menempuh desa-desa ini dibutuhkan belasan jam dengan melintasi jalan yang rusak parah. Bahkan, di malam hari para penduduk harus merelakan tidur dan beraktifitas dalam keadaan gelap gulita.

Kepala Desa Pantulan, Buce FC Pah mengatakan sudah puluhan tahun desanya tidak tersentuh listrik. Untuk menerangi rumah, warga memanfaatkan lampu minyak. Selain listrik, kata Buce, warganya juga sejak dahulu kesulitan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga memanfaatkan sumur gali secara swadaya.

"Untuk listrik kami baru beberapa bulan dapat sumbangan PLTS dari dinas Transmigrasi Kabupaten Kupang namun hanya beberapa rumah saja, itupun suram sehingga anak-anak kalau belajar lebih memilih pakai lampu pelita," ujar Buce kepada Liputan6.com, Sabtu (21/4/2018).

Dia mengatakan, pada 2016 silam, Kementerian Desa Tertinggal telah melakukan survey terkait listrik, namun hingga kini belum ada kejelasan. "Mereka sudah survey dan pengukuran dari desa Poto ke desa Pantulan, ada 318 tiang katanya tahun 2017 sudah terpasang tetapi sampai sekarang belum dipasang," kata Buce.

 

Berharap Program Presiden Jokowi

Desa tanpa listrik
Anak-anak di Kabupaten Timor Tengah Selatan jalan jauh mengambil air sumur (Liputan6.com/Ola Keda)

Menurut Buce, Desa Pantulan memiliki potensi luar biasa di bidang pertanian dan peternakan, namun warga kesulitan air bersih hingga sering mengalami gagal panen. Warganya juga kesulitan memasarkan hasil pertanian dan peternakan karena infrastruktur jalan yang tidak mendukung.

"Kami sangat berharap agar Pak Jokowi segera laksanakan program indonesia terang agar desa kami juga bisa terang seperti desa lain," imbuh Buce.

Sementara itu, BPD Desa Nano, Kecamatan Boking, Yeiskiel Kial Finmeta juga mengeluhkan hal yang sama. Menurut dia, puluhan tahun warga desanya merindukan listrik, air bersih dan jalan, namun hingga kini tak pernah terwukud.

Dia meminta Presiden Joko Widodo agar bisa mendatangi desanya dan melihat sendiri kondisi masyarakat. "Saya berharap pak Jokowi bisa membaca berita ini dan kalau bisa datang ke desa kami," kata Yeiskiel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya