Liputan6.com, Denpasar Gunung Agung kembali bergeliat. Setelah cukup lama berdiam diri, gunung setinggi 3.142 mdpl itu kembali meletus. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali itu kembali erupsi pada pukul 17.19 Wita.
Dalam laporan periodik yang disusun oleh I Dewa Made Merthe Yasa dijelaskan, asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang dan tinggi 1.000 meter di atas puncak kawah.
Teramati letusan dengan tinggi 1.000 meter dan warna asap putih dan kelabu. "Kolam abu condong ke arah tenggara," tulis Dewa, Sabtu, 19 Mei 2018.
Advertisement
Saat erupsi terjadi, cuaca berawan, angin bertiup lemah hingga sedang ke arah tenggara. Suhu udara 25-27 °C dan kelembaban udara 73-82 persen. Secara visual gunung jelas hingga kabut 0-III. Untuk aspek kegempaan terekam gempa letusan sebanyak satu kali dan gempa tektonik jauh satu kali.
Baca Juga
Hingga kini, Gunung Agung masih berada di level III atau siaga. Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius empat kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.
Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.
PVMBG juga mengimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi, terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.