Drama Menegangkan Bayi 11 Bulan Selamat dari Kebakaran di Surabaya

Warga mengetahui insiden kebakaran ini karena ada penghuni indekos yang keluar sambil berteriak-teriak. Bayi 11 bulan berhasil diselamatkan.

diperbarui 30 Mei 2018, 17:31 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2018, 17:31 WIB
Kebakaran Kos di Surabaya
Novi Surya Pratiwi (25) dan anak semata wayangnya Andita Putri (2) semasa hidup. (suarasurabaya.net/Abidin)

Surabaya - Kebakaran terjadi di sebuah indekos Jalan Kebalen Kulon Gang II Nomor 9, Pabean Catikan, Surabaya, Selasa, 29 Mei 2018 sore. Dalam peristiwa itu, seorang bayi yang baru berusia 11 bulan nyaris menjadi korban. 

Muhammad Imron, tetangga depan rumah indekos yang terbakar, mengatakan bayi itu digendong ibunya keluar dari jendela berukuran 60 x 90 cm.

"Saat sudah sampai di atap, bayinya yang masih berumur 11 bulan dilempar ke bawah terlebih dahulu. Ditangkap warga. Baru kemudian ibunya melompat," katanya kepada suarasurabaya.net di lokasi kebakaran.

Imron mengaku mengetahui insiden ini karena ada penghuni indekos yang keluar sambil berteriak-teriak. Serentak warga keluar dan berusaha memadamkan api dengan mengambil air dengan ember dari sumur terdekat. Nahas, api yang melalap lantai dua bangunan bekas studio musik itu langsung membesar.

Dua orang berhasil keluar dari lantai satu bangunan seluas 4x12 meter tersebut. Sementara, empat orang berusaha menyelamatkan diri dengan keluar dari jendela yang menghadap ke jalan. Kemudian mereka melompat dari atap setinggi 5 meter dari tanah.

"Yang melompat dari jendela, patah tangan. Saya sempat mendengar suara ledakan, sepertinya LPG," ujarnya.

Kebakaran terjadi di sebuah bangunan kos rumah tangga di Kebalen Kulon Gang II No 9 terjadi pukul 14.30 WIB. Dugaan sementara karena korsleting listrik. Di lantai dua, tempat api berasal, terdapat empat kamar yang posisinya berjajar. Satu kamar terbuat dari tembok, sisanya terbuat dari triplek.

Seluruh bagian lantai dua habis terbakar. Sementara api juga mengenai sebagian lantai satu dan satu buah mobil yang diparkir di lantai satu.

Kebakaran ini tidak sampai merembet ke bangunan lain karena bangunan milik Haji Hadirin ini berupa rumah permanen seluas 4x12 meter dari beton cor. Dulu, bangunan ini studio musik. Oleh karena itu, model bangunannya tertutup.

 

Baca berita menarik lainnya dari Suarasurabaya.net di sini.

Pertemuan Terakhir Ayah dengan Istri dan Anaknya

Kebakaran Kos di Surabaya
Bangunan rumah kos di Kebalen Kulon Gang II Nomor 9, Krembangan Utara, Pabean Cantikan, Surabaya yang terbakar Selasa (29/5/2018) sore, sudah di-police line. (suarasurabaya.net/Abidin)

Kisah haru juga datang dari keluarga Choirul Anam. Pria 29 tahun itu tak menyangka, Selasa siang, 29 Mei 2018, itu menjadi pertemuan terakhir dengan istri dan anaknya. Pria yang berprofesi sebagai driver ojek online ini mengaku menyesal, siang itu dia harus berangkat kerja meninggalkan istri dan anaknya di kamar kos.

Hati Anam sangat terpukul. Rencana buka puasa bersama istri dan anak pun pupus seiring kabar duka bahwa sang istri, Novi Surya Pratiwi (25), dan anak semata wayangnya, Andita Putri (2), ditemukan tak bernyawa bersama enam orang penghuni kos lainnya, usai kebakaran di Kebalen Kulon Gang II No. 9 Krembangan Utara, Pabean Cantikan, Surabaya.

"Saat pamit berangkat kerja, anak saya Dita sambil tersenyum minta dibelikan es krim. Tapi sebelum saya pulang, saya dapat kabar kalau istri dan anak saya meninggal. Saya sangat menyesal, tahu gitu saya tidak berangkat kerja, tapi gimana lagi mungkin ini sudah jalannya," kata Anam di kamar jenazah RSUD dr Soetomo Surabaya, Selasa malam.

Anam menceritakan sisa kenangan manis bersama keluarga kecilnya saat pagi hari, sebelum musibah kebakaran itu terjadi. Anam mengaku sempat bercanda dengan istrinya sambil menyuapi sarapan pagi si kecil.

"Saya pagi hari masih ngumpul bersama anak dan istri. Saya sempat menyuapi anak, ya di kamar kos itu," kata Anam.

Satu kenangan lagi yang masih terngiang di benak Anam, rencana mudik Lebaran bersama keluarga ke tempat kelahirannya di Pamekasan, Madura, harus pupus.

 

Tunggu Hasil Identifikasi

Kebakaran Kos di Surabaya
Petugas PMK saat memadamkan api di rumah kos yang terbakar di Kebalen Kulon Gang II Nomor 9, Selasa (29/5/2018) sore. (Suarasurabaya/Istimewa)

Dia kembali menyesali, mengapa satu jam setelah dia beranjak dari kos untuk berangkat mengojek, peristiwa kebakaran itu terjadi. Anam juga tak bisa berkomunikasi dengan istri saat dia sedang berada di luar. Karena Novi tidak memegang telepon genggam, Anam mengaku mendapat kabar duka itu dari mertuanya yang menelepon.

"Sejak keluar kos siang itu, saya tidak berkomunikasi sama sekali dengan Novi. Saya tahu kejadian itu setelah ditelepon oleh mertua saya. Padahal, saya sudah berencana kalau bulan ini ada uang cukup, saya akan belikan handphone untuk istri saya," katanya.

Hari ini, Rabu (30/5/2018) Anam tinggal menunggu hasil identifikasi jenazah Novi dan Dita oleh tim DVI Polda Jatim di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Bersama keluarga dari enam korban lainnya yang juga masih menunggu hasil identifikasi jenazah sebelum nantinya boleh dibawa pulang ke rumah duka masing-masing dan dimakamkan.

Sekadar diketahui, kebakaran terjadi di sebuah rumah kos di Kebalen Kulon Gang II No 9. Kebakaran ini juga menimbulkan delapan korban jiwa dan empat orang luka-luka serta beberapa orang berhasil keluar dengan selamat.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya