Kapal Andong Sarat Penumpang Terombang-ambing di Laut Selatan Kebumen

Para penumpang kapal wisata yang didominasi anak-anak itu tak menggunakan pelampung saat berwisata di pantai selatan Kebumen.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 19 Jun 2018, 17:01 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2018, 17:01 WIB
Kapal Andong Sarat Penumpang Terombang-Ambing di Laut Selatan Kebumen
Kapal Andong yang mogok di tengah laut ditarik oleh Speed Boat Satuan Polair Polres Kebumen. (dok. Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Kebumen - Tragedi kapal tenggelam di Danau Toba menjadi catatan penting soal kemanan transportasi air pada masa Libur Lebaran seperti saat ini. Insiden serupa nyaris terjadi di perairan pantai selatan Kebumen, Jawa Tengah.

Perahu sarat penumpang yang sedang berwisata di Pantai Logending terombang-ambing dan sempat terseret arus laut selatan yang ganas. Mesin mati menyebabkan nakhoda tak bisa mengendalikan kapal.

Setidaknya, terdapat 20 penumpang yang terdiri dari anak-anak hingga dewasa. Mereka panik bukan kepalang. Mereka khawatir, kapal tenggelam lantaran diterjang gelombang tinggi pantai selatan Kebumen.

Apalagi, Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini potensi terjadinya gelombang tinggi. Ombak setinggi 2,5-4 meter bisa menerjang kapan saja.

Tak berpikir lama, sang pengemudi kapal, Bahesta, segera menghubungi pengelola Objek Wisata Pantai Logending dan Search and Rescue (SAR) terdekat.

Setelah terombang-ambing sekitar 15 menit, kapal Satuan Polisi Air (Polair) Polres Kebumen melintas di lokasi kapal yang mesinnya mendadak macet di tengah laut ini. Sekitar pukul 13.30 WIB, personel Polair mencapai posisi kapal yang sewaktu-waktu bisa tenggelam di laut selatan ini.

Saksikan video pilihan berikut:


Temuan Patroli Rutin

Kapal Andong Sarat Penumpang Terombang-Ambing di Laut Selatan Kebumen
Penumpang Kapal Andong bersorak gembira saat berhasil menepi di Pantai Logending Kebumen usai terombang-ambing di laut. (dok. Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Namun, masalah belum selesai karena Personel Polair hanya menggunakan speedboat yang tentu tak bisa menampung seluruh penumpang. Maka, Aiptu Sunarkristo yang saat itu bersama dengan Brigadir Uun Raharjo dan Brigadir Wahyono memutuskan untuk menarik kapal ke pinggir pantai.

“Mereka (penumpang) sempat panik. Sehingga, begitu kita datang ke lokasi perahu mogok, mereka senang sekali. Itu saat kita melakukan patroli rutin," ucap Sunarkristo, Selasa, 19 Juni 2018.

Tak berapa lama, kapal berhasil menepi dan ditambatkan. Seluruh penumpang pun selamat.

Kabag Ops Polres Kebumen, AKP Cipto Rahayu menjelaskan, pada masa libur Lebaran 2018 ini, kepolisian meningkatkan patroli keamanan, baik di wilayah darat maupun perairan. Hal itu dilakukan untuk menjaga kemungkinan terjadinya gangguan keamanan atau insiden yang membahayakan pengunjung objek wisata.

Pada masa libur panjang ini, pemudik yang masih berada di kampung halaman kerap mengajak keluarganya untuk berwisata. Salah satu yang paling ramai dikunjungi adalah pantai-pantai selatan Kebumen, seperti Pantai Ayah, Logending dan Suwuk.

Dia pun mengungkapkan, pengelola wisata banyak menyuguhkan beragam wahana agar semakin menarik dan diminati pengunjung. Seperti di Pantai Logending ini misalnya, pengelola wisata di pantai itu menyediakan wahana perahu Andong.

"Cukup membayar Rp 10 ribu, wisatawan akan diajak keliling pantai selatan kurang lebih 10 menitan," dia menjelaskan.

Setelah terjadi insiden kapal wisata mogok ini, Cipto berharap agar pengelola wisata lebih memperhatikan keamanan wisatawan. Salah satunya dengan mewajibkan penggunaan pelampung. Dengan begitu, jika kapal tenggelam, penumpang tetap masih bisa mengapung di tengah laut untuk menunggu evakuasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya