Liputan6.com, Bekasi - Forum Seniman Bekasi, Jawa Barat, memberikan gelar Mpu Kartunis Indonesia kepada almarhum GM Sudarta atas karyanya yang selama ini dipersembahkan kepada masyarakat Indonesia.
"GM Sudarta merupakan legenda kartunis Indonesia dan peletak dasar karikatur opini di Tanah Air," ucap Ketua Forum Seniman Bekasi, Sarkeh Candra di Bekasi, Minggu, 1 Juli 2018, dilansir Antara.
Menurut dia, karya GM Sudarta semasa hidup menjadi rujukan bagi karikaturis yang berusia di bawahnya. Baik secara teknis coretannya maupun sudut pandang tema yang digambarkannya.
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan pihaknya telah menyejajarkan kartunis media Kompas itu dengan dua legenda seniman lainnya, yakni komikus Dwi Koendoro dan kartunis Pramono R Pramoedjo.
"Legenda kartunis Indonesia yang bergelar Mpu saat ini hanya GM Sudarta, Dwi Koendoro, dan Pramono R Pramoedjo," katanya.
Sarkeh juga menyampaikan rasa duka mendalam kepada keluarga atas wafatnya GM Sudarta di usia 73 tahun pada Sabtu, 30 Juni 2018, pukul 08.25 WIB.
"Almarhum telah meninggalkan karya kartun kritik yang sangat menyentil, syarat makna dan bernilai kontrol sosial. Kami berduka atas 'kepulangan beliau'," ujarya.
GM Sudarta adalah pencipta karakter kartun Oom Pasikom yang rutin menghiasi harian Kompas. Kabar meninggalnya kartunis senior Indonesia itu dikabarkan oleh Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo.
"Telah berpulang ke rumah Bapa, Bapak GM Sudarta, kartunis Kompas, pencipta tokoh Om Pasikom, hari Sabtu (30/6) pukul 08.25 WIB. Jenazah dibawa ke Rumah Duka Sinar Kasih, Batu Tulis, Bogor," demikian informasi yang disampaikan redaksi Kompas.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Identik dengan Oom Pasikom
Dunia seni kartun Indonesia kehilangan salah satu tokoh besar dengan kematian Gerardus Mayela Sudarta, atau lebih dikenal dengan nama GM Sudarta. Ia dikenal pula dengan karyanya, "Oom Pasikom".
GM Sudarta meninggal pada usia 73 tahun pada Sabtu pukul 08.25 WIB. Jenazahnya disemayamkan di Rumah Duka Sinar Kasih, Batu Tulis, Bogor.
Menurut informasi dari pihak keluarga di rumah duka, jenazah GM Sudarta dijadwalkan dikremasi di Krematorium Rumah Sakit Sentra Medika, Cibinong, pada Senin (2/7/2018) pukul 10.00 WIB.
Lahir di Klaten, 2 September 1945, GM Sudarta melanjutkan pendidikan di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta setelah menamatkan SMA di Klaten pada 1965. Semasa kuliah, dia sempat menjadi kartunis di majalah Merah Putih terbitan Jakarta pada 1966.
GM Sudarta memulai karier sebagai kartunis di Kompas Minggu sejak 1967. Namanya yang diidentikkan dengan sosok "Oom Pasikom" itu telah melahirkan ribuan karya.
Melalui karakter Oom Pasikom, GM Sudarta mengemas isu-isu aktual yang terjadi di tanah air maupun dunia internasional. Daya kreativitasnya semakin terpacu saat Reformasi 1998 bergulir.
Kesuksesan kartun Oom Pasikom bahkan membuat karakter itu diangkat ke layar lebar diperankan aktor Didi Petet dan disutradarai Chaerul Umam pada 1990.
Oom Pasikom versi layar lebar itu diceritakan sebagai sopir taksi yang sangat sayang dengan mobil pribadi tuannya, sekaligus pelit karena penghasilannya yang pas-pasan.
Oom Pasikom versi layar lebar menampilkan kisah-kisah warga ibu kota mulai dari arisan nyonya-nyonya, istri yang kesepian, operasi kebersihan yang tidak adil bagi pengusaha kecil hingga mahasiswi yang sedang menulis skripsi.
Advertisement
Rencana Pameran
Kartunis Muhammad "Mice" Misrad mengatakan GM Sudarta dijadwalkan akan menggelar pameran bersama enam kartunis lainnya pada Oktober 2018.
"Temanya Art Cartoon yang digarap di atas media kanvas. Sepertinya Pak GM sudah membuat dua. Kemungkinan nanti tema pameran itu akan diubah menjadi 'Tribute to GM Sudarta'," kata Mice, diwartakan Antara, Senin ini.
Mice menjelaskan, pameran tersebut direncanakan diadakan di Bentara Budaya Jakarta. Selain GM Sudarta dan Mice, kartunis lain yang akan terlibat adalah Tommy Thomdean, Didi SW, Beng Rahadian, Ika W Burhan, dan Rahardi Handining.
Mice mengaku kaget saat mendengar kabar kematian GM Sudarta. Secara pribadi dia merasa kehilangan, apalagi akan ada hajat besar yang akan dia adakan bersama GM Sudarta.
Mice menyebut tidak akan ada kartunis yang bisa menggantikan GM Sudarta. GM Sudarta adalah kartunis opini terbaik, bahkan sampai saat ini.
Tidak ada kartunis opini yang bisa memandang dunia politik dengan cara yang lucu, santun, tegas, dan kritis seperti GM Sudarta.
"Ketakutan terbesar saya adalah tidak ada yang bisa menggantikan Pak GM. Bibit kartunis opini kita saat ini sangat kurang. Belum ada lagi kartunis opini yang sehalus Pak GM," tuturnya.
Mice sendiri memandang GM Sudarta sebagai panutan. Pernah sekali saat menjenguk di Yogyakarta, Mice mendapatkan cerita pengalaman GM Sudarta saat mengajar di Jepang.
"Saat itu 2010. Pak GM cerita di Jepang sempat menampilkan kartun 'Benny & Mice'. Saya sendiri sampai merasa 'ge-er'," tutur Mice yang memang sempat berduet dengan kartunis Benny Rachmadi itu.