Batam - Prosesi pengantaran jenazah Brigadir Maria Magdalena (32), polwan anggota Polsek Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), yang diduga bunuh diri, dilakukan secara protokoler kepolisian. Jenazah sang polwan akan dibawa ke Tanjungpinang untuk dimakamkan, Jumat ini (27/7/2018).
Prosesi pengantaran jenazah ini dilakukan setelah prosesi adat dan ibadah gereja. Inspektur upacara pengantaran jenazah Brigadir Maria adalah Kapolsek Batuaji, Kompol Dalimunthe. Dalam sambutannya, Dalimunthe menyatakan belasungkawa atas kepergian Brigadir Maria.
"Kita semua telah kehilangan prajurit terbaik di Kepolisian Republik Indonesia, mendiang Brigadir Maria Magdalena sudah 12 tahun mengabdi untuk bangsa dan negara," ucap Kapolsek Batuaji tersebut, Jumat (27/7/2018), dikutip Batamnews.co.id.
Advertisement
Baca Juga
Selain diantar sejumlah anggota kepolisian dan keluarga korban, kepergian polwan tersebut ke tempat terakhirnya ini juga diiringi duka warga sekitar. Ratusan warga dan pelayat serta rekan sejawat turut ikut mengantarkan kepergian jenazah Maria menuju Tanjungpinang.
Suami sang polwan yang juga anggota Polri, yakni Togar Silalahi, ikut hadir dalam upacara pengantaran jenazah. Ia hanya dapat memeluk kedua anaknya, Tio dan Frans.
Baca berita menarik dari Batamnews.co.id.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tangisan Melepas Kepergian Brigadir Maria
Kepergian Brigadir Maria Magdalena menyisakan duka mendalam. Suami, ibu, dan kakak serta kerabat Maria menangis pilu di rumah duka, Perumahan Cipta Asri tahap I, Sagulung, Batam, Kepri.
Suami Maria, Iptu Togar Silalahi, berada di samping peti jenazah istrinya. Tampak pria yang bertugas di Satuan Brimob Polda Kepri itu menggunakan kain panjang berwarna hitam, dengan ikat kepala berwarna hijau.
Sesekali Togar mengusap wajah istrinya sambil menangis. Dalam tangisnya ia memanggil kedua anaknya, Tio dan Frans. "Oh Tio...oh Frans," ujar Togar sambil memegangi pipi Maria, Jumat (27/7/2018).
Begitu para pelayat datang, tampak Togar memberikan tangannya dan menyalami mereka. Dalam proses adat Batak, beberapa pelayat memberikan sejumlah uang yang dimasukkan dalam amplop sebagai rasa peduli.
"Tengoklah ini, orang-orang kasih uang samaku, kayak mana ini, mana bisa aku pegang uang," ucapnya.
Di sisi lain peti jenazah Maria, ada ibu kandungnya yang juga meratapi kepergian putrinya. Ia hanya menangis. Sesekali wanita paruh baya itu memegang pipi putrinya yang sudah terbujur kaku.
Sebelumnya, jenazah Brigadir Maria sudah dibawa ke rumah duka, Perumahan Cipta Asri Tahap I, Sagulung, Batam, sejak Kamis malam, 26 Juli 2018. Jumat siang, jenazah dibawa ke tempat kelahirannya, Tanjungpinang, untuk dimakamkan.
Dari pantauan Batamnews.co.id, ratusan pelayat memadati rumah duka. Prosesi adat Batak pun dimulai sejak Jumat pagi. Para pelayat secara bergantian masuk ke rumah duka. Personel kepolisian juga terlihat berjaga-jaga di rumah duka. Rekan-rekan seprofesi ibu dua anak ini pun datang silih berganti.
Advertisement
Brigadir Maria Baru Wisuda
Brigadir Maria Magdalena Marpaung, polwan anggota Polsek Batuaji yang diduga bunuh diri, ternyata baru saja menjadi seorang sarjana akuntansi di Universitas Putera Batam.
"Dia mahasiswa saya. Brigadir Maria baru lulus wisuda pada 14 Juli 2018," ujar Nur Elfi, Rektor Universitas Putera Batam, kepada Batamnews.co.id, Kamis, 26 Juli 2018.
Nur Elfi cukup terkejut dengan kejadian tersebut. Apalagi, ia sempat berbincang dengan Maria sebelum ia wisuda. "Dia orangnya baik dan ramah," ujarnya.
Menurut para dosen, saat kuliah Maria memang tak banyak bicara. "Dia orangnya tak banyak bicara, begitu kata dosen," sebut Nur.
Nur turut berduka cita dengan apa yang dialami Brigadir Maria tersebut.
Adapun di kalangan pengacara yang mengenalnya, Maria juga dikenal sosok yang baik dan profesional dalam bekerja. Semasa hidup, Brigadir Maria terakhir bertugas di Polsek Batuaji sebagai penyidik. Sebelumnya, ia bertugas di Polresta Barelang di Unit Perlindungan Perempuan dan anak (PPA).
"Orangnya baik dan profesional," ujar Thamrin, seorang pengacara di Batam, Kamis, 26 Juli 2018.
Menurut Thamrin, Maria merupakan penyidik yang menangani kliennya. "Klien kami dipindahkan dari Polsek Batuaji ke polres, karena Polsek Batuaji khawatir ada upaya gantung diri klien kami tak tahan di dalam sel, eh malah begini kejadiannya," ujar Thamrin.
Thamrin mengaku prihatin dan sedih mendapat kabar tersebut. Ia sedikit pun tak menyangka akan hal itu.
Terakhir Kali Brigadir Maria Bertemu Suami
Sebelum ditemukan tewas diduga gantung diri di kediamannya di Perumahan Cipta Asri Tahap I, Sagulung, Batam, Kepri, Rabu malam, 25 Juli 2018, Brigadir Maria Magdalena masih sempat ngobrol dengan suaminya, Togar Silalahi.
Maria Magdalena ditemukan tewas oleh suaminya sendiri sekitar pukul 22.30 WIB. Padahal, 2,5 jam lalu, ia terakhir ngobrol dengan suaminya.
Namun, pada pukul 21.00 WIB, Togar Silalahi terlihat keluar rumah. Begitu kembali pada pukul 22.30 WIB, ia sudah mendapati istrinya gantung diri di tangga menuju lantai 2 rumah.
"Kami kaget dengar teriakan Pak Togar, rupanya istrinya sudah meninggal, saya tidak berani ke dalam rumah," ujar Yati (58), salah seorang tetangga pasangan suami istri tersebut.
Pihak kepolisian juga belum dapat memastikan penyebab kematian Maria. Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki, mengatakan masih akan mendalami kejadian ini.
"Belum tahu, masih diperiksa dulu," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis dini hari, 26 Juli 2018.
Adapun dari informasi lain yang diperoleh Batamnews.co.id, ada beberapa kejanggalan. Maria tewas gantung diri menggunakan tali berwarna merah. Tali merah itu menggantung di pagar anak tangga menuju lantai dua rumah. Posisi Maria tidak tergantung secara menyeluruh. Kaki Maria masih sampai lantai dan posisinya dalam keadaan menekuk.
Advertisement