Liputan6.com, Karawang - Dua kecamatan di Karawang yaitu Kecamatan Pangkalan dan Tegalwaru, sejak satu bulan terakhir dilanda kekeringan dan krisis air bersih. Air sumur milik warga mengering termasuk bak penampungan air tadah hujan. Warga kebingungan dan terpaksa mengambil air dari sisa air resapan karena tak ada air bersih.
Asih (30) warga Desa Jatilaksana, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, mengungkapkan jika warga saat ini terpaksa memanfaatkan air kotor untuk kebutuhan mandi dan cuci pakaian. Mereka terpaksa memanfaatkan sisa air parit.
Tidak digunakan untuk minum dan memasak, sisa air parit ini mampu mengurangi pengeluaran biaya membeli air bersih.
Advertisement
Baca Juga
"Sudah biasa tiap tahun seperti ini, kesulitan air bersih dan harus cuci pakaian di parit yang kondisinya sudah mengering," kata Asih. Minggu (29/7/2018).
Ia menuturkan air lumayan bersih itu didapat dari sungai yang kondisinya sudah mengering. Biasanya warga memanfaatkannya kala pagi dan sore.
"Sampai saat ini belum ada bantuan air bersih dari Pemerintah Daerah, kalau untuk keperluan minum harus beli," terang Asih.
Kekeringan dan krisis air bersih yang terjadi di wilayah selatan karawang tersebut sudah relatif parah. Pasalnya kemarau yang berkepanjangan juga menimbulkan tanaman para petani mati.
"Selain air, tanaman juga sudah pada mati. Nggak bisa panen," ujar warga lainnya Nandang Kuswara.
Nandang dan warga lainnya berharap ada solusi mengenai permasalahan kekeringan dan krisis air bersih yang dialami warga.
Â