Liputan6.com, Solo Palang Merah Indonesia (PMI) Solo akan mengirimkan bantuan pasokan darah untuk membantu para korban gempa berkekuatan 7.0 SR di Nusa Tenggara Barat. Pengiriman tersebut dilakukan karena stok suplai darah di daerah yang terkena gempa menipis.
Sekretaris PMI Solo, Sumartono Hadinoto mengatakan dampak bencana gempa yang terjadi di Lombok menyebabkan permintaan stok darah meningkat. Sedangkan PMI Lombok Timur yang biasanya memberikan suplai darah, kini tidak bisa karena daerah tersebut terkena dampak gempa.
Advertisement
Baca Juga
"Lombok Timur ikut terkena gempa. Terus korban-korban gempa banyak yang dibawa ke ibu kota provinsi di Mataram," kata dia di Solo, Senin, 8 Agustus 2018.
Menurut dia, kini stok darah di Mataram kebutuhannya cukup banyak, sedangkan pasokannya berkurang. Oleh sebab itu, PMI Solo langsung bergerak cepat mengirimkan bantuan darah ke Mataram.
"Kami siapkan 50 kantong darah dulu. Terus nanti kalau masih ada kekurangan berapa jumlahnya, kita akan kirim terus dari Solo ke Mataram," ujarnya.
Bantuan darah dari PMI Solo ke Nus Tenggara Barat hanya bisa dilakukan dengan pesawat. Untuk itu, menurut Sumartono, pihaknya masih terus menjajaki dengan sejumlah maskapai untuk bisa mengirimkan bantuan pasokan darag tersebut.
"Kami masih terus mencari airline yang mau membantu pengiriman. Kalau rencananya akan dikirim melalui Bandara Adi Sucipto Jogja karena ada penerbangan langsung ke Lombok,"kata dia.
Ia mengungkapkan mekanisme pengiriman darah itu dilakukan dnegan menyimpan kantong darah di dalam cool storage. Selanjutnya, paketan tersebut dititipkan kepada pilot yang menerbangkan pesawat.
"Mudah-mudahan ada yang mau membantu pengiriman ini. Apalagi untuk pengiriman ini harus dibawa pilot supaya aman," terang dia.
Warga Solo Dihimbau Donor Darah
Adanya kekurangan stok darah di Nusa Tenggara Barat itu menyebabkan PMI Solo menghimbau kepada masyarakat Solo untuk mendonorkan darahnya guna membantu para korban gempa di Nusa Tenggara Barat.
"Kami menghimbau masyarakat Solo untuk donor darah karena di Mataram sangat membutuhkan bantuan pasokan darah," ujarnya.
Sementara itu, salah satu warga Solo yang ikut donor darah, Agus mengaku langsung ikut donor darah begitu mengetahui jika para korban di Lombok membutuhkan bantuan darah. Baginya, membantu para korban tdak harus dengan uang, namun juga bisa dengan menjadi pendonor darah.
"Saya nggak bisa kirim uang, bisanya hanya kirim darah seperti ini. Tadi tahu ada himbauan langsung donor darah di mobil keliling PMI Solo yang mangkal di depan Pengadilan Negeri," ujarnya.
PMI Solo tak hanya mencoba mengirimkan bantuan daran, akan tetapi sejumlah relawan dan bantuan obat-obatan sudah diberangkatkan menuju Lombok pada Sein pagi tadi. Terdapat 11 relawan yang berangkat untuk membantu para korban gempa. Mereka berangkat denga menggunakan dua mobil yang terdiri dari satu unit mobil operasional dan mobil ambulan.
"Tadi sudah berangkat 11 relawan yang terdiri dari 2 dokter, 1 apoteker, 3 perawat, dan sisannya rescuer dan psycosocial support program. Mereka akan bertugas selama tujuh hari terlebih dahulu. Kalau masih dibutuhkan, kami akan kirim tim relawan penggantinya," sebutnya.
Advertisement