Liputan6.com, Malang - Pegiat sejarah dan cagar budaya di Kota Malang, Jawa Timur, dibuat jengkel dengan ulah tak bertanggungjawab. Sebab, ada patung di dua monumen bersejarah yang tiba-tiba mengenakan masker di wajah.Â
Monumen bersejarah di Kota Malang itu yakni Monumen Pahlawan TRIP berbentuk dua patung pelajar memanggul senjata di Jalan Pahlawan TRIP. Serta Patung Hamid Rusdi di Jalan Simpang Balapan. Pemasangan masker di bagian wajah patung dilakukan pada waktu yang sama oleh pihak tak bertanggungjawab yang sama pula.
Sekretaris Tim Cagar Budaya Kota Malang, Agung Buana mengatakan, dari informasi awal pemasangan masker itu dilakukan sebuah komunitas sebagai protes pencemaran udara di Kota Malang.
Advertisement
Baca Juga
"Kami masih menelusuri siapa pelakunya. Tapi siapapun itu dan apa tujuannya, tindakan tersebut sangat tak patut," kata Agung, Rabu 19 September 2018.
Pemasangan masker pada dua monument itu baru diketahui oleh warga pada Selasa, 18 September lalu. Dengan cepat, foto monumen bermasker itu turut beredar ke media sosial. Petugas Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman hari itu juga melepas masker itu.
"Kemungkinan besar dipasang malam hari. Tak mungkin dilakukan oleh satu orang," kata Agung.
Aksi tak bertanggungjawab oleh orang misterus itu sangat disesalkan. Jika ingin mengkampanyekan isu sosial dan lingkungan, seharusnya dengan cara yang lebih elegan. Bukan menggunakan monumen yang bernilai sejarah tinggi itu.
"Kalau di luar negeri, model protes seperti itu mungkin dianggap lumrah. Tapi ini Indonesia. Ada nilai nasionalisme yang harus dijunjung," kata Agung.
Tim Ahli Cagar Budaya akan menelusuri lebih lanjut siapa pelaku pemasangan masker tersebut. Jika bisa ditemukan, tak segan diberi sanksi pada mereka. Agar tak terulang peristiwa serupa terhadap benda bersejarah di Kota Malang.
Simak video menarik berikut di bawah:
Sejarah Penting
Monumen Pahlawan TRIP berada hanya langkah dari monumen ini, terdapat Taman Makam Pahlawan TRIP. Tempat dikuburkannya 35 prajurit Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP). Untuk mengenang pelajar pejuang yang gugur saat Agresi Militer Belanda I pada 31 Juli 1947.
Jenasah mereka dikubur massal jadi satu. Di Taman Makam Pahlawan TRIP itu nama – nama mereka terpahat. Makam pahlawan ini diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 1959. Monumen berupa patung dua pelajar memanggul senjata didirikan untuk mengenang peristiwa itu.
Sedangkan Patung Hamid Rusdi didirikan untuk mengenang jasa Mayor Hamid Rusdi. Pahlawan asli dari Malang itu turut bertempur pada zaman kolonial Belanda, Jepang hingga perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Hamid Rusdi gugur ditembak Belanda pada Maret, 1949.
Karena itu, para pegiat sejarah dan cagar budaya pun geram dengan ulah pemasangan masker tersebut.
"Monumen itu sarat dengan peristiwa bersejarah," kata Agung Buana.
Advertisement