Belajar dari Gempa Palu, Warga Padang Butuh Sirene Tsunami

Sirene peringatan dini tsunami tersebut dibutuhkan warganya agar bisa terhindar dari bahaya tsunami yang berpotensi melanda daerah itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Okt 2018, 11:01 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2018, 11:01 WIB
BNPB Terkait Gempa dan Tsunami di Donggala Palu
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan keterangan pers di kantor BNPB Jakarta, Sabtu (29/9). BNPB menyatakan jumlah korban tewas akibat gempa bumi dan tsunami di kota Palu sebanyak 48 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Padang - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, kekurangan 10 sirene peringatan dini tsunami untuk dipasang di sejumlah titik pantai di daerah itu.

"Saat ini sirene milik pemerintah daerah hanya 16 unit, sedangkan yang dibutuhkan 26 unit," kata Wakil Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, di Parit Malintang, Rabu, 3 Oktober 2018.

Ia mengatakan Padang Pariaman memiliki garis pantai sepanjang 42 kilometer. Maka dengan jarak pemasangan 1,6 kilometer, masih dibutuhkan 10 unit lagi.

Suara sirene ini bisa mencapai satu kilometer. Namun, pihaknya mengambil keputusan aman, yaitu 800 meter.

Sirene peringatan dini tsunami tersebut dibutuhkan warganya agar bisa terhindar dari bahaya tsunami yang berpotensi melanda daerah itu.

"Oleh karena itu, kami akan mengupayakan penambahan ini," katanya dilansir dari Antara.

Selain membutuhkan penambahan sirene, ucapnya, warga di daerah itu juga membutuhkan adanya shelter tsunami.  Saat ini daerah itu hanya memanfaatkan gedung bertingkat milik warga, gedung pemerintahan, dan masjid untuk dimanfaatkan sebagai sebagai selter.

Padahal sejumlah kecamatan di daerah itu berhadapan langsung dengan pantai, yaitu Batang Anai, Ulakan Tapakis, Nan Sabaris, Sungai Limau, dan Batang Gasan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Padang Pariaman, Budi Mulya menyebutkan ada 16 unit sirene tsunami milik pemerintah daerah setempat dan satu milik Badan Meteorolagi Klimatologi dan Geofisika BMKG. 

"Namun dari jumlah itu sirene yang berfungsi hanya 12 unit," ujarnya. Sistem operasi sirene tersebut masih bersifat manual, atau dioperasikan dengan menekan tombolnya langsung setelah mendapat peringatan dari BMKG.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya