Petugas Masih Evakuasi Korban Banjir di Agam Sumbar

Jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 402 jiwa yang tersebar di Pasia Paneh Kecamatan Tanjungmutiara sebanyak 200 jiwa, Gantiang Kecamatan Ampeknagari 150 jiwa, Anak Aia Kasiang Kecamatan Ampeknagari 21 jiwa dan Bawan Kecamatan Ampeknagari 52 orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Okt 2018, 22:03 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2018, 22:03 WIB
Ilustrasi banjir (iStock)
Ilustrasi banjir (iStock)

Liputan6.com, Agam - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengerahkan sebanyak 10 personel dan dua unit perahu untuk melakukan evakuasi korban banjir.

Selain melakukan evakuasi, personel ini juga menyalurkan bantuan untuk korban banjir. Kemudian para petugas juga diterjunkan untuk membantu membersihkan air yang menggenangi rumah warga.

"Seluruh personel itu berasal dari satuan tugas BPBD dan Pusat Pengendalian Operasional Lapangan (Pusdalop). Kita juga dibantu oleh anggota Satpol PP Damkar, Dinas Sosial dan pemerintah kecamatan," kata Kepala BPBD Agam Muhammad Lutfi Ar di Lubukbasung, Sabtu (13/10/2018).

Luthfi menjelaskan, proses evakuasi masih dilakukan. Seperti evakuasi korban di Anak Aia Kasiang, Kecamatan Ampeknagari untuk dibawa ke luar daerah mereka. Sebab kedalaman air menuju rumah mereka masih sekitar satu meter.

Ia menambahkan, curah hujan tinggi melanda daerah itu pada Kamis (11/10) sore sampai Jumat (12/10) dini hari, mengakibatkan 113 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian sekitar 30 centimeter sampai 1,5 meter di Kecamatan Ampeknagari dan Tanjungmutiara.

Jumlah warga yang terdampak banjir sebanyak 402 jiwa yang tersebar di Pasia Paneh, Kecamatan Tanjungmutiara sebanyak 200 jiwa, di Gantiang Kecamatan Ampeknagari 150 jiwa, di Anak Aia Kasiang Kecamatan Ampeknagari 21 jiwa dan di Bawan Kecamatan Ampeknagari 52 orang.

"Mereka mengungsi ke tempat ibadah, rumah keluarga dan lokasi pengungsian yang kita sediakan," katanya.

Saat ini ketinggian air di Muaro Putih, Bawan dan Gantiang dan Anak Aia Kasiang perlahan sudah berkurang.

"Mudah-mudahan air sudah kering di daerah tersebut, sehingga mereka bisa menempati rumahnya," katanya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya