Seribu Gasing Memusing di Kenduri Seni Melayu

Permainan gasing asli melayu, namun menyebar ke seluruh nusantara bahkan sampai Myanmar, India dan negara-negara Asean.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 03 Nov 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2018, 17:00 WIB
memusing gasing
Anak-anak dengan pakaian melayu bermain gasing di jalanan Batam Center, butuh ketrampilan dan latihan agar bisa berputar sempurna dan stabil. (foto: Liputan6.com / ajang nurdin)

Liputan6.com, Batam - "….asalnye darilah kayu, ditarah bentok tetentu, die diberi namelah gasing,  kate tokoh-kate tokoh,  carenye bermaen gasing,  diputar dengan tali ares,  gaseng mainan anak Melayu  turun temurun sejak dulu,  Oiii bedengung-dengung,  haii kawan jangan lah bingung,  haiii gasing.. bepusing-pusing…"

Lirik lagu Gasing karya Ribut Suryadi salah satu seniman Melayu mengalun di ruas jalan Engku Puteri Batam Center, Jumat, 2 November 2018. Anak-anak berpakaian melayu memenuhi ruas jalan ini. Inilah pesta Seribu Gasing Berpusing, salah satu mata acara Kenduri Seni Melayu.

Permainan gasing massal ini melibatkan anak-anak dari 12 kecamatan se-kota Batam. Bahkan ada juga dari Kecamatan Tambelan Kabupaten  Bintan. 

Kepala Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Batam, Ardi Winata menyebutkan bahwa gasing merupakan permainan umum multi segmen. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

"Memusing seribu gasing ini diharapkan bisa menjadikan anak-anak melayu mengenali dan mencintai permainan mereka sendiri," kata Ardi kepada Liputan6.com.

Sementara itu, sebagaimana biasanya anak-anak bermain, para peserta juga sudah datang ke lokasi sejak pagi. Meskipun acara memutar atau memusing gasing ini baru akan dilaksanakan sore hari.

"Kami  sudah tak sabar, sudah latihan selama seminggu," kata Farid, siswa kelas 5  SDN Nongsa.

Tak mau kalah, Ikhsan, siswa SDN Batuaji malah sudah sebulan berlatih memutar gasing. Menurutnya, tak ada halangan atau larangan bermain di halaman sekolah.

Simak video bermain gasing berikut di bawah :

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hikayat Gasing Memusing

memusing gasing
Permainan gasing adalah permainan umum masyarakat melayu, dari anak-anak hingga dewasa. (foto: Liputan6.com / ajang nurdin)

Abas, salah satu aktivis gasing menyebutkan bahwa saat ini permainan itu tak perlu dikhawatirkan akan punah. Perhatian pemerintah cukup tinggi atas budaya melayu itu.

"Ini bukan hanya populer di Batam, Riau atau Indonesia. Tapi juga sampai India, Myanmar, negara-negara Asean juga," kata Abas.

Omongan Abas bukan isapan jempol. Bahkan atas kepiawaiannya memainkan gasing, Abas sempat mendapatkan penghargaan dari pemerintah Malaysia.

"Juga sijil (Piagam penghargaan) dari Singapura," kata  Abas.

Abas, salah satu maestro permainan Gasing Melayu menunjukkan sijil (penghargaan) dari pemerintah Malaysia. (foto: Liputan6.com / ajang nurdin)

 

Permainan gasing konon awalnya adalah salah satu alat berburu berbentuk bulat dan pipih. Alat tersebut diikat dengan tali, lalu dilempar ke arah sasaran buruan, kemudian ditarik lagi.

Saat dilempar ke binatang buruan, alat itu akan berputar kencang dan menuju sasaran. Akurasi alat ini menyebabkan menjadi peralatan favorit kaum pemburu. Alat yang kelak diadopsi menjadi permainan gasing ini hukumnya wajib dibawa oleh para pemburu.

Suatu ketika, sekelompok pemburu beristirahat. Mereka sudah mendapatkan banyak binatang buruan. Saat istirahat itulah, mereka memainkan alat itu, termasuk dengan diadu.

Eureka……lahirlah permainan gasing!

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya