Cerita Sri Andewi Memburu Jentik Nyamuk di Cirebon

Bermodal membawa baterai kecil, Sri rela berkeliling dari rumah ke rumah untuk mencari jentik nyamuk yang bersarang di bak mandi warga

oleh Panji Prayitno diperbarui 30 Jan 2019, 00:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2019, 00:00 WIB
Cerita Sri Pencari Jentik Nyamuk di Cirebon
Sri Andewi dengan ikhlas berkeliling mencari jentik nyamuk di dalam bak mandi rumah warga di Sumber Kabupaten Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Sri Andewi rela berkeliling rumah membantu warga di sekitar Blok Tuksaji, Kelurahan Babakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Membawa baterai kecil, Sri merupakan salah satu kader puskesmas yang bertugas membasmi jentik nyamuk.

Di tengah musim penghujan, Sri banyak menerima permintaan warga untuk membantu mengambil jentik nyamuk.

"Sehari keliling sekitar 20 rumah dari Rt 01 sampai 03," kata Sri, Selasa (29/1/2019).

Dalam pekerjaannya, Sri mendapat bayaran Rp 20 ribu per hari berkeliling rumah warga mencari jentik nyamuk. Dia mengaku sudah lebih dari dua tahun menjadi petugas pencari jentik nyamuk.

Jemantik merupakan sebutan petugas yang mencari jentik nyamuk di rumah warga. Dia mengaku ikhlas dengan pekerjaan mulia membantu masyarakat setempat.

"Bagian dari upaya mencegah penyakit apalagi masuk musim hujan seperti ini," kata dia.

Menurut dia, baterai yang ia bawa berukuran kecil dan sanggup menembus pandangan air. Sehingga memudahkan mencari jentik nyamuk di kedalaman bak mandi atau tempat lainnya.

Sebagai kader jentik nyamuk, ia harus selalu teliti untuk melihat jentik-jentik di sarangnya. Dia mengaku tidak pernah melihat pekerjaan dari materi.

"Saya senang bisa lakukan pekerjaan ini setiap hari. Kalau di satu bak mandi rumah saya menemukan ada sarang jentik saya sarankan dikuras bak mandinya lalu saya imbau warga rajin menguras bak mandi setelah itu diberi bubuk larva," kata dia.

Kriteria

Cerita Sri Pencari Jentik Nyamuk di Cirebon
Sri Andewi dengan ikhlas berkeliling mencari jentik nyamuk di dalam bak mandi rumah warga di Sumber Kabupaten Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Koordinator Program DBD Puskesmas Sumber Kabupaten Cirebon Imam Rofa'i mengatakan, untuk menjadi kader jentik nyamuk tidak memerlukan kriteria khusus.

Para kader yang berminat menjadi jemantik akan mendapat pelatihan dan bimbingan dari puskesmas. Dia mengatakan, program Jemantik di Puskesmas Sumber telah berjalan selama tiga tahun.

"Yang penting ikhlas. Kita juga berikan mereka bubuk larva secara gratis, sehingga bisa dibagikan kepada warga langsung saat berkeliling," kata dia.

Imam mengaku, keberadaan petugas Jemantik dianggap sangat membantu keberhasilan program di Puskesmas. Dia menyatakan salut atas kegigihan petugas jemantik di Kabupaten Sumber.

Diakui, peran petugas jemantik sangat besar dalam membantu menurunkan kasus demam berdarah di Kabupaten Cirebon. Terlihat dengan menurunnya jumlah kasus demam berdarah di Kabupaten Cirebon.

"Tahun 2016 ada lebih dari 20 kasus, kemudian pada 2017 menurun signifikan menjadi hanya tujuh kasus, dan bahkan 2018 itu nol kasus," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya