Termakan Hoaks Alat Kelamin Besar, Mertua Laporkan Menantunya ke Polisi

Bapak mertua menduga anak perempuannya meninggal lantaran si suami punya alat kelamin yang terlalu besar.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 27 Mar 2019, 12:08 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2019, 12:08 WIB
Hoaks Alat Kelamin Besar
Pihak kepolisian melakukan mediasi dengan menghadirkan berbagai pihak untuk membuktikan alat kelamin terlalu besar yang diduga menjadi penyebab meninggalnya Jumatri. (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Probolinggo - Sito (55), warga Dusun Brukkan, Desa Maron Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, melaporkan menantunya yang bernama Basar. Tuduhannya pembunuhan terhadap anak perempuannya, Jumatri.

Aipda Dadang, Kanit Reskrim Polsek Maron, mengatakan laporan pembunuhan itu dilayangkan beberapa waktu lalu. Yang menjadi terlapor yaitu menantunya yang diduga memiliki alat kelamin terlalu besar.

"Jadi meninggalnya anaknya itu diduga akibat suaminya yang memiliki alat kelamin tidak wajar, sehingga kemudian mengakibatkan anaknya meninggal," tuturnya kepada Liputan6.com, Rabu (27/3/2019).

Sito mengetahui hal itu setelah dikabarkan orang-orang di sekitarnya. Atas dugaan itu, dirinya melaporkan menantunya ke polisi.

"Jadi tidak tahu sendiri, tetapi dapat info dari orang luar," ujar Dadang.

Agar masalah tersebut tidak berkepanjangan, Polsek Maron mengumpulkan semua pihak, termasuk kepala desa dan perangkat Maron Kidul. Mereka dikumpulkan di rumah pelapor.

"Tujuannya untuk mengklarifikasi kebenaran bahwa alat kelamin menantunya besar," kata Dadang.

Setelah semuanya berkumpul, Basar kemudian menunjukkan alat kelaminnya ke mertuanya dan kakak iparnya Nedi. Saat dilihat, ternyata apa yang beredar di masyarakat itu tidak benar alias hoaks. Sito kemudian mencabut laporannya dan meminta maaf.

"Karena itu, masyarakat jangan mudah termakan hoaks. Sebelum bertindak harus didasari kepada kebenaran, sehingga tidak ada saling curiga," ucapnya.

Sementara itu, Sito yang telanjur melaporkan menantunya itu akhirnya meminta maaf. Dirinya mengaku bersalah dan termakan hoaks kelamin menantunya besar, sehingga menyebabkan anaknya meninggal dunia.

"Saya minta maaf sebesarnya. Seribu maaf dari saya. Saya anggap perkara ini tidak ada, aman," katanya.

Pengakuan permintaan maafnya itu sempat direkam dalam video. Dalam video itu, Sito menyesali perbuatannya, dan mencabut laporan.  

"Banyak orang bilang kelamin menantu saya besar. Ternyata saya lihat sendiri kecil. Jadi saya cabut perkara itu. Dan saya tak akan percaya omongan tetangga lagi. Mereka itu dajjal, yang tukang buat omongan. Saya enggak percaya lagi," ujarnya menyesal.

 

Simak juga video pilihan berikut ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya