Balita Ditemukan Tewas Tengkurap dalam Kubangan Maut

Warga menduga ada beberapa titik lumpur lunak yang bisa membuat orang terisap jika terpeleset dan terjerumus ke dalam kubangan.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 03 Apr 2019, 16:01 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2019, 16:01 WIB
Lokasi kubangan tempat bocah bernama M Fathir (1,5) ditemukan tewas tenggelam (Ahmad Akbar Fua/Liputan6.com)
Lokasi kubangan tempat bocah bernama M Fathir (1,5) ditemukan tewas tenggelam (Ahmad Akbar Fua/Liputan6.com)

Liputan6.com, Konawe Selatan - M Fatir ditemukan tidak bernyawa dalam sebuah kubangan lumpur yang berada tak jauh dari rumahnya di Desa Langgea, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara pada Selasa, 2 April 2019. Ia diduga tenggelam dalam kubangan lumpur itu tanpa ada seorang pun yang menolongnya.

Sebelumnya, Fatir memang diketahui sedang asyik bermain dengan dua temannya di sekitar kubangan lumpur bekas galian tanah batu merah itu. Bocah beruisa 1,5 tahun itu diduga terjatuh dalam kubangan tersebut dan tak bisa menyelamatkan diri.

"Dia ditemukan dalam posisi tengkurap. Tak ada yang melihat, ibu-ibu lain pada mencari anak mereka namun hanya korban yang tak ditemukan," Kata Selvi (38), saksi mata di lokasi kejadian.

Setelah beberapa saat mencari, Fatir akhirnya berhasil ditemukan. Namun, ia ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa karena tenggelam di dalam lumpur tersebut. Selvi mengatakan, bocah kelahiran tahun 2017 itu sempat dilarikan warga ke Rumah Sakit Ibu dan Anak yang berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian.

"Dia dua jam di rumah sakit, namun langsung dibawa pulang," ujar Selvi.

Kapolsek Ranomeeto, Iptu Silvia ditemui di lokasi kejadian mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan orangtua bocah yang tewas karena tenggelam tersebut. Saat itu, menurut Silvia orangtua korban sempat diperingatkan warga agar mengawasi anak-anak yang bebas berlarian.

"Nah, pas ada ibu-ibu yang bicara seperti itu, mereka mulai mencari. Ternyata semua ibu-ibu yang lain ada anak-anaknya, hanya ibu korban yang tak ada," ujar Iptu Silvia.

 

Kubangan Maut

M Fathir, saat disemayamkan di rumah duka usai mampu diselamatkan pihak rumah sakit (Ahmad Akbar Fua/Liputan6.com)
M Fathir, saat disemayamkan di rumah duka usai mampu diselamatkan pihak rumah sakit (Ahmad Akbar Fua/Liputan6.com)

Sekitar 20 tahun lalu, seorang pria dewasa pernah tenggelam di dalam kubangan lumpur yang kelihatan dangkal itu. Lokasi tenggelam pria itu hanya berjarak sekitar 5 meter dari lokasi Fatir yang ditemukan tenggelam oleh warga. 

Pria yang menjadi korban itu diketahui bernama Fery. Dia saat itu diduga terpeleset dan terjatuh ke dalam kubangan lumpur itu dan tidak ada yang menolongnya.

"Dulu juga pernah ada yang tenggelam dan tewas, orang dewasa. Karena ada yang dia cari di dalam kubangan itu, ternyata dia terpeleset dan jatuh," ujar Dahlan, salah seorang warga setempat yang menjadi saksi hidup meninggalnya Fery.

Secara kasat mata, kubangan itu memang terlihat dangkal. Padahal, sebenarnya dalamnya mencapai 3 meter. Lumpur dan air hujan yang bersatu di dalam kubangan, membuat orang melihatnya sebagai kubangan dangkal.

"Lubang ini, dulu bekas galian tanah untuk membuat batu merah. Karena sudah tidak terpakai, langsung dibiarkan begitu saja," kata Dahlan.

Di sekitar kubangan lumpur itu memang menjadi tempat asyik untuk bermain. Karena lama tak terpakai, di sekitar kubangan itu kini sudah ditumbuhi rumput dan pepohonan.

"Padahal, kami takut untuk dekat-dekat. Sebab, ada beberapa titik yang kami duga lumpur lunak yang bisa membuat orang terisap jika terpeleset dan terjerumus ke dalam kubangan," katanya.

Saksikan video pilihan berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya