Liputan6.com, Konawe - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Konawe dan Konawe Utara menarik simpati semua pihak. Tak hanya pemerintah, bahkan pedagang kaki lima yang memiliki kelebihan rezeki ikut menyumbangkan barang dagangan untuk korban banjir.
Seorang pedagang di kawasan Pasar Higienis Kota Kendari, membuat kaget relawan korban banjir Konawe, Senin (10/6/2019) sekitar pukul 13.00 Wita. Tiba-tiba, pemilik salah satu kios pakaian mengikhlaskan puluhan lembar barang dagangannya untuk diberikan korban banjir di Kabupaten Konawe.
Advertisement
Baca Juga
Wanita berusia sekitar 30 tahun itu diketahui bernama Nila. Saat itu, sejumlah relawan dari Tim Manggala Agni Daerah Operasi Tinanggea hendak membeli puluhan lembar baju untuk ibu-ibu dan anak-anak.
Saat menghampiri kios milik Nila, ternyata hanya beberapa lembar yang sesuai dengan pilihan. Selebihnya, tim mencari di kios lainnya.
Setelah mendapatkan kekurangan pakaian dan hendak kembali melihat-lihat kios lainnya, tiba-tiba Nila mencegat sejumlah petugas Manggala Agni.
"Pak, ini pakaian jualan saya. Saya titip untuk korban banjir di Kabupaten Konawe," kata Nila kepada relawan.
Aksi Nila langsung membuat haru tim yang sudah bersiap menuju Kabupaten Konawe itu. Pakaian yang seharusnya dijual untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarga, sudah dia masukkan ke dalam kantong plastik.
Kepala Kantor Manggala Agni Daops Tinanggea, Fanca Yanuar Kusuma langsung berkoordinasi dengan lurah di lokasi banjir untuk menyalurkan bantuan tersebut.
"Kami ketemu Lurah Andabia dan Puroda Jaya Kecamatan Ameroro. Bantuan kami serahkan dua hari, Senin (10/6/2019) dan Selasa (11/6/2019) menggunakan perahu, rakit dan berjalan kaki," ujar Fanca Yanuar Kusuma.
Â
Jumlah Pengungsi Banjir Konawe Utara Capai 5.699 Orang
Jumlah pengungsi korban banjir di Kabupaten Konawe Utara hingga Selasa (11/6/2019) malam mencapai 5.699 orang. Jumlah ini bertambah dari sehari sebelumnya yang mencapai 5.111 orang.
Jumlah sebanyak ini tersebar pada 6 kecamatan di Kabupaten Konawe Utara. Keenamnya yakni, Kecamatan Langgikima, Asera, Landawe, Wiwirano, Oheo dan Andowia.
Sebanyak 202 unit rumah milik warga pada enam kecamatan hanyut terbawa banjir. Selain itu, ada sebanyak 1.391 unit rumah terendam banjir hingga setinggi 2 meter.
Fasilitas publik yang tak bisa digunakan yakni 4 buah jembatan penghubung yang tersebar di tiga kecamatan. Fasilitas pendidikan, sebanyak 8 gedung sekolah dasar dan 3 bangunan sekolah menengah pertama juga terendam.
"Jembatan di wilayah Kecamatan Asera putus. Ini merupakan jembatan penghubung dengan provinsi Sulawesi Tengah di jalur Trans Sulawesi," ujar Humas Kantor SAR Kendari, Wahyudi.
Wahyudi menambahkan, pihak Kantor SAR Kendari juga menurunkan bantuan berupa logistik ke 7 desa yang terisolasi di Kecamatan Oheo, Konawe Utara. Basarnas mulai mendistribusikan bantuan sejak Selasa (11/6/2019) pukul 6.10 Wita hingga pukul 18.20 Wita.
Selain kerusakan fasilitas umum, ada sekitar 1.000 hektare lebih kerusakan lahan pertanian dan tambak ikan milik warga di Konawe Utara. Tercatat, kerusakan sawah akibat banjir mencapai 970,3 hektare.
"Untuk kerusakan tambak ikan mencapai 420 hektar dan lahan pertanian jagung sekitar 83,5 hektare," ujar Kadis Sosial Konawe Nafsahu.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement