Liputan6.com, Cirebon - Pemprov Jawa Barat menargetkan proyek revitalisasi Alun-Alun Kejaksan Kota Cirebon selesai akhir tahun ini.
Gubernur Ridwan Kamil memastikan revitalisasi Alun-Alun Kejaksan Cirebon akan menjadi salah satu kawasan wisata unggulan Jawa Barat.
Advertisement
Baca Juga
Pada prosesnya, revitalisasi alun-alun Kejaksan Kota Cirebon digarap oleh kontraktor PT Inti Cipta Sejati. Mereka mengaku harus hati-hati dalam merevitalisasi alun-alun yang merupakan saksi sejarah perjuangan Cirebon ini.
"Iya, karena ini berkaitan dengan sejarah juga ya, jadi kami tidak sembarangan," kata salah seorang pegawai kontraktor PT Inti Cipta Sejati Heru beberapa waktu lalu.
Heru mengaku kerap mendapati beragam pengalaman baru di tengah merevitalisasi alun-alun itu. Seperti diketahui, Alun-Alun Kejaksan Kota Cirebon memiliki sejarah kuat selama perkembangan Kota Cirebon pada masa kolonial Belanda.
Beberapa temuan berbau mistis kerap dialami, baik oleh Heru maupun karyawan kontraktor lain. Saat tengah menggarap pengerjaan basement, Heru menemukan kerangka manusia tanpa kepala.
Kondisi kerangka tersebut, kata Heru, ditemukan sudah terpisah-pisah antarbagian. Temuan tersebut berada di kedalaman lebih dari empat meter.
"Kita tidak ambil, hanya memindahkan tidak jauh dari titik penemuan, karena kita juga tidak paham, sehingga tidak banyak yang kita lakukan," aku Heru.
Selain kerangka manusia, Heru juga pernah menemukan sebuah kendi abu yang sudah mengeras seperti batu. Dia meyakini usia kendi di dalam area Alun-Alun Kejaksan Kota Cirebon tersebut sudah ratusan tahun.
Sumur hingga Gapura
Di tengah proses pembuatan basement, para pekerja kontraktor kerap menemukan banyak batu bata merah berukuran besar. Batu tersebut memiliki lebar 20 cm dan panjangnya 25 cm.
"Itu bukan bata merah ukuran saat ini, karena bisa dua kali lipatnya," sebut Heru.
Di bagian timur alun-alun, ditemukan sebuah sumur dan gapura khas Cirebon. Dia menyebutkan, lingkaran cincin sumur masih utuh, hanya kondisinya sudah tertutup tanah.
Sedangkan gapura, masih terlihat berbentuk, tetapi hanya setengah lingkaran. Heru mengaku, sejumlah temuan tersebut tetap berada di lokasi dan bahkan tidak digeser.
"Semuanya masih ada di lokasi, kita tidak mengubahnya dan tidak diapa-apakan," kata Heru
Heru mengakui, selama pengerjaan proyek revitalisasi Alun-Alun Kejaksan tersebut, belum ada kejadian mistis yang menghambat pekerjaan.
Namun demikian, Heru tetap mengimbau kepada para pekerjanya agar selalu waspada dan hati-hati. Heru kerap berpesan kepada para pekera agar tidak menggunjing atau mengucapkan hal negatif.
"Jangan asal ngomong lah khawatir ada apa-apa. Bagaimana pun tujuan ini baik, bukan untuk merusak. Itu semua agar semua pekerjaan bisa berjalan dengan baik," ucapnya.
Seperti diketahui, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) mengatakan revitalisasi alun-alun sebagai bagian dari upaya meningkatkan tingkat kunjungan wisata.
Dalam penataannya, konsep alun-alun harus multifungsi. Selain digunakan untuk kegiatan upacara, alun-alun juga dapat digunakan kegiatan lain.
Dalam penataan alun-alun tersebut, Pemprov Jabar menganggarkan Rp 15-20 miliar pada 2019. Dalam penataannya, Pemprov Jabar juga akan membuat air mancur kekinian.
"Standar provinsi digital-lah termasuk Kota Cirebon," pungkas RK.
Saksikan video pilihan berikut ini:Â
Advertisement