Ketika Siswa SMA di Bali Ikut Tolak Pengesahan Ketua KPK Terpilih

Sebagian siswa yang berunjuk rasa berhasil dihalau aparat kepolisian.

oleh Dewi Divianta diperbarui 01 Okt 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2019, 19:00 WIB
demo pelajar di bali
Pelajar di Bali ikut aksi demonstrasi (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Ratusan massa aksi yang mengusung hastag #BaliTidakDiam kembali turun ke jalan. Aksi ini diikuti sejumlah elemen mulai aktivis mahasiswa di kampus-kampus, jurnalis, dan aktivis pemuda. Yang menarik pemandangan, ada beberapa siswa SMA di Bali yang ikut dalam aksi demonstrasi tersebut.

Namun tidak diketahui mereka berasal dari sekolah mana. Selain tak mengenakan atribus sekolah yang biasanya tertera di bahu baju sekolah, mereka juga enggan mengungkap identitas mereka. Namun, beberapa dari mereka berhasil dihalau aparat kepolisian yang berada di lokasi untuk pulang ke rumah. Hal itu terjadi sebelum aksi demonstrasi dimulai.

"Pulang ke rumah. Kalau sudah tidak ada pelajaran pulang sekarang," kata seorang petugas kepolisian sembari menggiring sekitar delapan siswa ke motornya, Senin (30/9/2019).

Siswa SMA itu pun menurut. Mereka beranjak dari lokasi aksi demonstrasi. Pantauan di lokasi, massa mulai berkumpul sejak pukul 13.00 Wita. Mereka kemudian bernyanyi lagu-lagu penyemangat seperti 'Darah Juang' dan 'Buruh Tani'. Setelah berkumpul, massa mulai bergerak sekitar pukul 14.00 Wita.

Aksi kali ini dilakukan untuk memberitahu kepada masyarakat bahwa Bali juga memiliki keresahan yang sama dengan persoalan Indonesia belakangan ini. Tuntutannya sama, yakni menyelesaikan krisis Papua secara manusiawi, mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengeluarkan Perppu terhadap revisi UU KPK, mendorong pemerintah dan DPR RI mengkaji ulang pasal-pasal kontroversial dalam RKUHP dan bertentangan dengan ide bangsa Indonesia.

Mereka juga menuntut pemerintah menindak tegas pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kebakaran hutan di Riau dan Kalimantan. Selain itu, mereka juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk menganulir Ketua KPK terpilih karena dianggap tak sejalan dengan semangat pemberantasan korupsi.

"Aksi ini untuk menegaskan bahwa Bali tidak diam. Kami adalah bagian masyarakat Bali yang memiliki keresahan yang sama. Kami di Bali bergerak seperti daerah lainnya. Estimasi massa kurang lebih 500 orang dari berbagai elemen," kata Made Aristia Kerta Setiawan, Humas aksi #BaliTidakDiam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya