Liputan6.com, Bandung - Beragam upaya yang dilakukan polisi untuk menjaga situasi di Jawa Barat tetap kondusif menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober mendatang. Di antaranya bersilaturahmi dengan para tokoh masyarakat, ulama dan pemerintah daerah.
Baca Juga
Advertisement
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, Polda Jabar dan seluruh satuan wilayah turun semua melakukan tindakan kepolisian terkait mengantisipasi tindakan hukum.
"Kita telah dan sedang melakukan kegiatan imbangan dalam rangka pengamanan jelang pelantikan presiden wakil presiden. Yang kita utamakan kegiatan wujudnya preemtif dan preventif," ujar Trunoyudo, Sabtu (19/10/2018).
Trunoyudo menjelaskan, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan edukasi dalam bentuk silaturahmi yang dialogis kepada tokoh masyarakat, ulama dan pemerintah daerah untuk berpartisipasi aktif menjaga keamanan. Kegiatan tersebut telah berlangsung beberapa hari lalu.
Selain persuasif, lanjut Trunoyudo, Polda Jabar juga melaksanakan kegiatan yang sifatnya preventif jelang pelantikan presiden.
"Dalam kegiatan preventif, kegiatan rutin yang ditingkatkan wujudnya patroli. Patrolinya masih bersifat dialogis baik itu patroli mandiri dari kepolisian maupun skala besar dengan TNI," katanya.
Namun pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penegakan hukum jika ada orang yang melakukan perbuatan melanggar hukum di wilayah Polda Jabar.
"Kalau kita ketahui ada dinamika situasi di wilayah Polda Jabar, tetap ada beberapa kegiatan rutin seperti kriminal, kita lakukan penindakan hukum," ucapnya.
Adapun sebagai bentuk antisipasi pengamanan jelang pelantikan presiden, pihaknya menyiagakan 17.793 personel gabungan.
"Yang kita libatkan 17.793 personel yang berada di wilayah hukum Polda dan Polres jajaran di jawa Barat, dikurangi Depok dan Bekasi. Termasuk 300 personel TNI di dalamnya," ujar Trunoyudo.
Â
Simak video pilihan di bawah ini: