Polisi Periksa Pelaksana Proyek Double Track Kereta Sukabumi - Bogor yang Longsor

hingga kini Polres Bogor masih menyelidiki musabab terjadinya longsoran yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Nov 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2019, 21:00 WIB
Dilarang Melintas Garis Polisi
Ilustrasi Foto Garis Polisi (iStockphoto)

Liputan6.com, Bogor - Polres Bogor, Jawa Barat segera memeriksa pimpinan PT Hapsaka Mas sebagai pelaksana proyek pembangunan jalur ganda atau double track di Desa Wates Jaya Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Jawa Barat, pasca-insiden longsor, Sabtu yang menewaskan dua pegawainya.

"Kita masih periksa saksi-saksi, saksi yang baru diperiksa baru empat, pimpinan belum diperiksa karena kemarin mengurus evakuasi korban dan lain-lain," ujar Kapolres Bogor, AKBP Muhammad Joni di Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (17/11/2019).

Menurutnya, hingga kini Polres Bogor masih menyelidiki musabab terjadinya longsoran yang terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Pasalnya, pada saat peristiwa terjadi, cuaca tengah dalam kondisi cerah alias tidak hujan.

"Kita dalam proses penyelidikan pemeriksaan kepada saksi-saksi, termasuk olah TKP setelah itu kita baru bisa tentukan apakah itu kelalaian, apa bencana termasuk juga apa memang dampak alam sehingga terjadinya longsor nanti hasilnya baru kita sampaikan," kata Joni.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak lima orang tertimbun longsoran di lokasi pembangunan jalur ganda Desa Watesjaya Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Sabtu.

"Sekitar pukul 08.00 WIB di kilometer 19/900 Desa Watesjaya telah terjadi tanah longsor di lokasi pembangunan double track saat pekerjaan retaining wall di tebingan dengan tinggi sekitar 9 meter," kata Camat Cigombong, Basrowi kepada Antara di Bogor.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Korban Tewas dan Luka-Luka

Petugas Tengah Berupaya Mengevakuasi Korban Longsor Proyek Infrastruktur Double Track KA Bogor-Sukabumi, Minggu (17/11/2019). (Foto: Achmad Sudarno/Liputan6.com)
Evakuasi Korban Longsor

Ia menyebutkan, lima orang yang tertimbun itu merupakan pekerja proyek doubletrack dari PT Hapsaka Mas.

Dua di antaranya Muhamad Hanapi (30) dan Tri Wisnu mukti (34) dinyatakan meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya Sarpin alias Kiswanto (30), Sukardi (44), dan Parjo dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi dalam kondisi selamat.

Menurutnya, berdasarkan keterangan saksi, sekitar pukul 07.00 WIB sebanyak delapan orang pekerja tengah melakukan pekerjaan retaining wall di tebingan dengan tinggi sekitar 9 meter. Kemudian sekitar pukul 08.00 WIB tiba-tiba tebingannya longsor.

"Empat orang pekerja bisa melarikan diri, dan empat orang pekerja lainnya tertimbun. Tapi setelah dilakukan pencarian dengan alat berat ditemukan ada lima orang. Tiga selamat, dua meninggal," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya