Polisi Dalami Kasus Longsor di Area Proyek Double Track Kereta Api Sukabumi - Bogor

Pihak kepolisian telah memasang garis polisi di tempat terjadinya longsor proyek double track kereta api Sukabumi-Bogor di Cigombong, Jawa Barat.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 17 Nov 2019, 00:00 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2019, 00:00 WIB
Longsor Bogor
Polisi memeriksa ke lokasi longsor yang berada di area proyek double track kereta api Sukabumi-Bogor di Cigombong, Jawa Barat. (Dok. Pusdalops PB BPBD Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Pihak kepolisian telah memasang garis polisi di tempat terjadinya tanah longsor di area proyek double track kereta api Sukabumi-Bogor di Cigombong, Desa Wates Jaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dalam peristiwa tersebut, dua pekerja yang sedang melakukan pengerjaan proyek tewas tertimbun.

Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni mengatakan, peristiwa longsor terjadi saat sedang dilakukan pengerjaan proyek sekitar pukul 08.45 WIB.

"Untuk daerah lokasinya kita status quo, dipasang garis polisi. Sedangkan untuk korban sudah kita evakuasi semua tadi pagi sampai 10," ujar Joni saat dihubungi, Sabtu (16/11/2019).

Tanah longsor tersebut, mengakibatkan konstruksi besi yang akan digunakan sebagai kerangka cor penyangga di jalur double track rel kereta api terjatuh hingga menimpa pekerja.

"Jadi, korban ada lima orang. Dua kondisinya meninggal, dua lagi luka berat dan satu itu mengalami luka ringan," kata Joni.

Korban meninggal yaitu Wisnu (34) dan Kanapi (30). Sedangkan korban luka berat yaitu Sukardi (44) dan Sarpin (34). Untuk korban luka ringan bernama Parjo (47).

"Memang ada dua orang meninggal dunia karena posisinya berada di dalam rangka besi yang mau dicor. Keduanya itu terjepit antara besi yang kanan dan kiri. Karena ikut tertimpa besi yang dua orang tadi meninggal," kata Joni.

Sedangkan dua korban dari pekerja yang mengalami luka berat berada di luar lokasi pembangunan besi itu penyangga. Mereka hanya tertimbun tanah. Korban meninggal dan luka saat ini masih berada di RSUD Ciawi.

Joni menyebutkan, penyebab longsor masih dalam penyelidikan. Adapun kondisi terdampak oleh longsor yaitu tebing setinggi kurang lebih 15 meter yang mengalami ambrol.

"(Penyebab) masih dalam penyelidikan kita, karena kan memang arealnya itu curam. Posisinya tebing sehingga dengan situasi lagi hujan. Mungkin daya tahan tanah yang tadinya tidak seperti itu karena diurug dan dilakukan pemotongan, tentu daya tahannya tidak kuat seperti semula. Itulah yang mengakibatkan longsor, longsor itu yang mengakibatkan runtuhnya fondasi besi," katanya.

Terkait situasi di lokasi, Joni mengatakan sudah kondusif.

"Kondisinya sudah normal kembali, cuma dipasang garis polisi untuk antisipasi. Kalau untuk perjalanan keretanya sendiri tidak masalah, yang masalah hanya di track kedua yang mau dibangun," ujarnya.

Simak video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya