Liputan6.com, Sigi - Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta mengimbau masyarakat di semua kecamatan dan wilayah termasuk di Kecamatan Kulawi untuk menjaga kelestarian lingkungan, alam dan hutan sebagai bentuk upaya mencegah terjadinya banjir bandang dan longsor.
"Yang paling penting di sini, bagaimana masyarakat menjaga hutan. Ini yang paling utama," ucap Mohammad Irwan Lapatta, seperti dikutip Antara, Senin (16/12/2019).
Pernyataan bupati berkaitan dengan seringnya bencana banjir dan longsor menghantam beberapa wilayah di Kabupaten Sigi, di antaranya Kecamatan Kulawi dan Kecamatan Dolo Selatan.
Advertisement
Bupati mengakui bahwa Sigi paling sering dilanda banjir bandang dan longsor, walaupun bencana yang sama juga menimpa beberapa kabupaten lainnya di Sulawesi Tengah.
"Bencana serupa ini hampir terjadi di semua wilayah di semua titik di Sulawesi Tengah, terkhusus Kabupaten Sigi. Kita yang paling banyak," kata Bupati.
Karena itu, kata dia, yang paling penting yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah menjaga hutan. Sebab menangani bencana dan menanggulangi dampak dari risiko bencana merupakan tanggung jawab semua pihak.
Irwan Lapatta mengaku saat dirinya dilantik sebagai Bupati, ia telah mengeluarkan surat imbau dan peringatan kepada masyarakat untuk tidak melakukan penebangan pohon secara liar.
"Berulang-ulang surat kami, sejak saya diangkat sebagai Bupati, saya telah layangkan dua surat untuk masyarakat termasuk di Kulawi," katanya.
Masyarakat diajak untuk melestarikan hutan, menanam pohon lewat program Sigi Hijau yang setiap desa harus ditanam 5.000 pohon, dengan salah satu tujuannya untuk mencegah banjir bandang dan longsor.
"Tentu ini kembali kepada kesadaran kita masing-masing, kesadaran ini yang sangat penting. Kepada masyarakat yang terdampak bersabar dengan cobaan yang diberi oleh Tuhan," kata Bupati.
Bupati Sigi Irwan Lapatta juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pemulihan daerah terdampak bencana Desa Bolapapu, Kabupaten Sigi.
Banjir bandang disertai lumpur, kayu dan batu menghantam Dusun Pangana Desa Bolapapu pada Kamis 12/12 petang sekitar pukul 18.10 Wita, akibatnya 57 rumah rusak, dimana tujuh rusak berat dan 50 rusak ringan.