Perjuangan Shandy Bangun Karakter Siswa SLB Cirebon Melalui Seni Barongsai

Semangat dan kegigihan Shandy melatih siswa SLB dianggap bagian dari panggilan hati untuk memotivasi mereka agar dapat berubah.

oleh Panji Prayitno diperbarui 24 Jan 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2020, 05:00 WIB
Kisah Shandy Bangun Karakter Siswa SLB Cirebon Dengan Barongsai
Shandy Bernard Sianto pelatih Barongsai SLB Budi Utama dari perguruan bela diri Kelabang Cirebon. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Peran Shandy Bernard Sianto sebagai pelatih Barongsai SLB Budi Utama Cirebon dianggap penting dalam kemajuan dan perkembangan siswa.

Sejak dibuka ekstrakurikuler Barongsai tahun 2007, Shandy semangat menyalurkan bakat seni barongsai yang dimilikinya.

"Kebetulan saya penerus perguruan Bela Diri Kelabang juga dan dipercaya sekolah untuk melatih siswa SLB saya siap karena ini panggilan hati," kata Shandy, Kamis (23/1/2020).

Bagi Shandy, pengalaman melatih barongsai di tingkat SLB menjadi tantangan tersendiri. Menurut dia, para siswa SLB adalah guru bagi Shandy.

Dia mengaku belajar komunikasi dengan siswa SLB Budi Utama Cirebon secara autodidak. Menurutnya, semangat dan kegigihan siswa ikut ekstrakurikuler barongsai menjadi motivasi dirinya untuk menyalurkan bakat.

"Saya banyak belajar dari cara komunikasi sampai bagaimana menghadapi siswa yang susah diatur. Dan yang membuat saya kagum latihan tiap Kamis jam 13.00 siang, siswa sudah menunggu dari jam 11 siang mereka itu lebih tepat waktu daripada yang lain," kata Shandy di Cirebon.

Meski demikian, dia mengaku harus punya sikap sabar yang lebih dalam proses beradaptasi dengan siswa SLB tersebut.

Shandy mengaku melatih barongsai kepada siswa dengan cara yang berbeda. Jika umumnya siswa diajak belajar dan bermain, Shandy membuat pola yang terbalik.

Bentuk Karakter

Kisah Shandy Bangun Karakter Siswa SLB Cirebon Dengan Barongsai
Shandy Bernard Sianto saat melatih siswa SLB Budi Utama Cirebon yang akan tampil dalam rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

"Pola saya bermain tapi belajar karena dari situ ilmu yang saya tularkan akan masuk ke siswa," ujar dia.

Selama 14 tahun melatih barongsai untuk siswa SLB, Shandy mengaku tidak ada perasaan menyesal. Bahkan, dia bangga lantaran ada perkembangan positif dalam diri siswa. Tidak sedikit siswa yang dilatih Shandy berprestasi.

"Terakhir tahun 2008 saat ultah perguruan kelabang ke 42 siswa SLB dapat penghargaan dari Original Rekor Indonesia (ORI)," ujar dia.

Shandy kerap memberi semangat kepada siswa untuk mengikuti kompetisi atau kejuaraan barongsai. Meski belum beruntung, baginya juara bukanlah target utama.

Yang utama adalah tampil di muka umum dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa siswa SLB mampu bermain barongsai.

"Waktu itu Bupati Cup kalah sih tapi saya bangga karena saat mereka tampil penonton riuh dan kagum melihat pesertanya siswa SLB. Saya beri motivasi berani dulu, menang kalah urusan belakang," ujar Shandy.

Di tengah upaya Shandy membangun karakter siswa SLB melalui seni barongsai, dia memiliki harapan besar kepada para murid.

Di sela latihan, Shandy selalu mengajak para siswa berdialog. Shandy kerap memberi motivasi agar siswa SLB Budi Utama Cirebon punya cita-cita.

"Agar tetap semangat mengejar cita-cita mereka. Karena di SLB ini bukan hanya barongsai ya kerajinan tangan dan seni lain juga ada termasuk melukis," ujar Shandy.

Pihak sekolah menilai ekstrakurikuler yang diikuti siswa SLB tersebut membawa dampak positif bagi perubahan sikap dan mental siswa.

"Jadi peduli kompak dan saling menghormati satu sama lain," kata Pembina Ekstrakurikuler Barongsai SLB Budi Utama Cirebon Cucu Nursilawati.

Menurut Cucu, peran Shandy sangat penting di SLB ini. Selain melatih siswa, Shandy juga sering mengajak siswa tampil di luar.

"Bahkan sampai guru di sini juga belajar sama Shandy bagaimana mengatasi siswa yang seperti ini. Kami saling berbagi pengalaman akhirnya," kata Cucu.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya