Mandiri Listrik ala Desa Kedungringin Blora

Saat daerah lain hanya bisa misuh lantaran mahalnya tarif listrik, di Desa Kedungringi Blora, warganya sudah menciptakan listrik secara mandiri dari tenaga angin.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 28 Jan 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2020, 04:00 WIB
Listrik Mandiri Desa Kedungringin
Saat daerah lain hanya bisa misuh lantaran mahalnya tarif listrik, di Desa Kedungringi Blora, warganya sudah menciptakan listrik secara mandiri dari tenaga angin. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Saat daerah lain hanya bisa misuh lantaran mahalnya tarif listrik, di Desa Kedungringin, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, warga malah sudah menciptakan listrik mandiri dari tenaga angin. Bahkan listrik itu bermanfaat untuk penerangan jalan desa.

"Dulu, sebelum ada pembangkit listrik tenaga angin yang kita gunakan saat ini, di jalan masuk menuju kampung desa gelap," ujar Kepala Desa Kedungringin, Hadi kepada Liputan6.com, Senin (27/1/2019).

Listrik menjadi kebutuhan utama untuk mendukung aktivitas warga saat malam hari. Selama ini, kata Hadi, listrik di desanya bersumber dari aliran listrik PLN desa sebelah. Kini mereka telah mampu menyediakan listriknya secara mandiri, bahkan Desa Kedungringin juga punya panel surya untuk menampung energi matahari dan mengubahnya menjadi listrik.

"Tegangan listriknya ada ratusan Watt, itu menerangi jalan kampung sekitar kurang lebih 1,5 kilometer," ungkap Hadi.

Hadi menegaskan selain ekonomis, listrik tersebut juga ramah lingkungan dan multifungsi. Bahkan bukan hanya untuk penerangan jalan, aliran listrik tenaga angin kerap dimanfaatkan warga untuk mengisi ulang daya ponsel, laptop, dan barang elektronik lainnya.

Hadi mengaku, pembangkit listrik tenaga angin yang ada saat ini merupakan buatan warga Blora sendiri, yang kini menjadi aset berharga bagi penduduk Desa Kedungringin.

"Dulu itu sekitar Rp30 jutaan untuk satu unitnya. Desa Kedungringin saat ini punya dua unit," kata Hadi.

Sementara itu, Soleh salah seorang warga menambahkan, sudah sekitar dua tahunan penerangan jalan perkampungan di desa setempat menggunakan pembangkit listrik tenaga angin yang ada.

"Jika ini lebih dikembangkan menurut saya ya lebih bagus, angin tambah bermanfaat untuk penerangan masuk di rumah warga juga," kata Soleh.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya