Teror Penembakan Terjadi di Oksop, Pegunungan Bintang

Kodam XVII/Cenderawasih menduga pelaku penembakan menggunakan senjata api yang hilang dari helikopter MI17 yang jatuh di Puncak Mandala, Pegunungan Bintang

oleh Katharina Janur diperbarui 03 Mar 2020, 20:09 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2020, 20:09 WIB
Penembakan Senjata Api
Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jayapura - Teror penembakan terjadi di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Aksi penembakan ditujukan kepada truk yang berjalan dengan kecepatan tinggi di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada Senin (2/3/2020).

Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi menuturkan teror penembakan yang terjadi di Pegunungan Bintang adalah teror baru, sebab selama ini Kabupaten Pegunungan Bintang dikenal dengan daerah yang relatif aman akan teror penembakan.

“Pelaku melakukan penembakan gangguan. Ada dugaan, penembakan dengan menggunakan senjata api yang hilang saat dibawa dengan helikopter MI17 yang puingnya ditemukan di Puncak Mandala, Pegunungan Bintang,” jelas Dax, melalui telepon selularnya, Selasa (3/3/2020)

Hingga kini, 11 senjata api yang dibawa oleh helikopter tersebut diduga masih dikuasai oleh masyarakat setempat. Aparat keamanan terus melakukan negosiasi agar senjata ini segera dikembalikan.

Kodam XVII/Cenderawasih terus menyelidiki teror penembakan yang belum diketahui dari kelompok mana. “Kami belum mengetahui, apakah pelaku penembakan tergabung dalam kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) atau tidak,” ujarnya.

Hanya saja, Kabupaten Pegunungan Bintang berbatasan langsung dengan Negara Papua Nugini dan pada garis perbatasan terdapat Markas Victory yang biasa disebut sebagai markas TPN/OPM wilayah perbatasan.

“Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya saja, ada dugaan sopir truk panik, hingga truk terbalik di daerah yang hampir mendekati Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang,” katanya.

Simak video pilihan berikut ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya