Liputan6.com, Karawang - Jamu tradisional yang disinyalir mampu menangkal virus corona (Covid-19) membuat harga rempah di pasar tradisional Cikampek, Karawang, melonjak tajam.Â
Pedagang rempah, Rohayah (50) mengatakan, dalam seminggu terakhir penjualan rempah-rempah seperti jahe, kunyit, serai, dan temulawak mengalami peningkatan hingga 150 persen.
"Sejak seminggu terakhir penjualan komoditas rempah hingga 15-20 kg per hari, padahal sebelumnya jual 2 kg per hari," kata Rokayah, Kamis (5/3/2020).
Advertisement
Baca Juga
Dia menerangkan, harga temulawak yang biasanya Rp20 ribu per kilogram, kini meroket jadi Rp50 ribu. Tak hanya temulawak, beberapa rempah-rempah lainnya juga mengalami peningkatan harga. Daun Sereh yang tadinya Rp4 ribu, kini menjadi Rp10 ribu, sedangkan jahe biasanya Rp20 ribu per kilogram, kini menjadi Rp50 ribu, jahe merah lebih mahal hingga Rp60 ribu padahal sebelumnya Rp70 ribu per kilogram.
"Kenaikan hingga 100 persen lebih, yang paling mahal jahe merah," terangnya.
Pedagang lainnya, Sucipto (55) salah satu pedagang pasar tradisional mengatakan, meroketnya harga rempah akibat stok di pasar induk mengalami penurunan sejak komoditas tersebut menjadi buruan masyarakat yang ampuh menangkal virus corona setelah diolah menjadi minuman.
"Bahan baku rempah-rempah kini mulai jadi buruan masyarakat lantaran dipercaya ampuh menangkal virus corona." tandasnya.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Saran Satgas Covid-19 Karawang
Satgas Covid 19 Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Yayuk Sri Rahayu menerangkan, pencegahan dan antisipasi terus dilakukan menekankan kebiasaan cuci tangan dan pola makan hidup sehat, dengan konsumsi gizi seimbang, perbanyak sayur dan buah, hati-hati kontak dengan hewan, rajin olahraga dan istirahat cukup, serta hindari mengonsumsi daging yang belum dimasak.
"Penekanan dalam pencegahan dibiasakan cuci tangan dengan pola hidup sehat," kata Yayuk.
Secara tradisi, konsumsi rempah-rempah dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh, di antaranya seperti jahe, temulawak, sereh, kunyit atau juga kayu manis sudah lama dikonsumsi masyarakat tetapi kami lebih menekankan pada pola hidup sehat.
"Mengonsumsi rempah-rempah tradisional sudah digunakan di kalangan masyarakat sejak lama," katanya.
Advertisement