Riwayat Mahasiswi PDP Virus Corona Covid-19 di Cilacap Sebelum Meninggal Dunia

Meski belum menerima hasil tes swab yang menyatakan bahwa PDP tersebut positif Covid-19, akan tetapi pemakaman almarhumah dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 23 Mar 2020, 22:30 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2020, 22:30 WIB
Puskesmas Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Puskesmas Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Satu pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona Covid-19 di Cilacap, Jawa Tengah meninggal dunia, Minggu sore (22/3/2020). Dia merupakan mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Jakarta.

Hingga saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilacap belum menerima hasil tes swab yang telah dikirimkan ke Laboratorium Balitbangkes, Jakarta. Karenanya, dinkes belum bisa memastikan apakah PDP virus Corona Covid-19 tersebut positif atau negataif

“Belum, Hasil tes belum,” kata Kepala Dinas Kesehatan Cilacap, Pramesti Griana Dewi, saat dihubungi melalui telepon, Senin (23/3/2020).

Pada Jumat (13/3/2020), diketahui pasien suspect Covid-19 ini pulang di rumahnya di sebuah desa di Cilacap. Namun, tak lama di rumah, ia sakit dengan keluhan batuk dan sesak napas.

Pada Jumat (20/3/2020) pasien dilarikan ke IGD rumah sakit di Majenang. Pasien lantas diskrining untuk mendeteksi Covid-19 dan status pasien berusia 19 tahun ini berubah menjadi orang dalam pemantauan (ODP).

Namun, kondisinya kemudian turun dan mengalami disorientasi dan gelisah. Pada Sabtu (21/3), pasien tersebut dirujuk ke RS Cilacap.

PDP virus Corona Covid-19 ini tiba di rumah sakit di Cilacap Minggu (22/3) sekitar pukul 03.00 WIB dan dipindahkan ke ruang isolasi. Namun, kondisi pasien memburuk. Dan pada pukul 16.20 WIB PDP virus Corona Covid-19 ini dinyatakan meninggal dunia.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Sebaran ODP dan PDP Covid-19 di Cilacap

RS Moewardi Solo membikin APD biological hazard sendiri. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemprov Jateng/Muhamad Ridlo)
RS Moewardi Solo membikin APD biological hazard sendiri. (Foto: Liputan6.com/Humas Pemprov Jateng/Muhamad Ridlo)

Pramesti mengemukakan, meski belum menerima hasil tes swab yang menyatakan bahwa PDP tersebut positif Covid-19, akan tetapi pemakaman almarhumah dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Selain itu, rumah dan sekitar rumah almarhumah juga didisinfeksi dan dilakukan karantina kepada keluarga dan lingkungannya. Itu dilakukan untuk mencegah penularan, jika PDP tersebut memang positif Corona Covid-19.

“Tapi sekarang ya kita perlakukan sebagai PDP (positif Covid-19). Ya ada (disinfeksi dan karantina),” dia mengungkapkan.

Pramesti mengatakan, sementara ini jumlah orang dalam pengawasan (ODP) Cilacap adalah 80 orang. Adapun PDP berjumlah 17 orang.

Dari 17 PDP tersebut, lima di antaranya sudah dinyatakan negatif dan dipulangkan. Adapun 12 PDP Covid-19 lainnya, masih menunggu hasil tes swab, termasuk PDP Covid-19 yang meninggal dunia tersebut.

“Satu dirawat di RS Margono, satu di RS Santa Maria, lainnya di RSUD Majenang, yang lain di RSUD Cilacap,” ucapnya.

Saat ini Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Cilacap masih terus mendata ODP di Cilacap. Selain itu, Pemkab juga menyiapkan ruang isolasi di lima rumah sakit di Cilacap.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya