Warga Ternate Masih Abai dengan Ancaman Penularan Wabah Corona

Tak tanggung-tanggung, di ruangan tempat pengambilan uang yang begitu sempit, berukuran sekitar 2 x 6 meter itu disesaki oleh ibu-ibu, bapak-bapak, gadis, pemuda, bahkan anak kecil yang dibawa masuk, di tengah ancaman virus Corona.

oleh Hairil Hiar diperbarui 03 Apr 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2020, 11:30 WIB
Warga Ternate Masih Abai dengan Ancaman Penularan Wabah Corona
Tak tanggung-tanggung, di ruangan tempat pengambilan uang yang begitu sempit, berukuran sekitar 2 x 6 meter itu disesaki oleh ibu-ibu, bapak-bapak, gadis, pemuda, bahkan anak kecil yang dibawa masuk, di tengah ancaman virus Corona.

Liputan6.com, Ternate - Warga Kota Ternate, Maluku Utara, masih abai dengan ancaman penularan wabah virus Corona Covid-19. Wabah yang sudah menyebar hampir ke seluruh penjuru di Indonesia itu pun seakan tak terjadi di Ternate. Betapa tidak, di kota berjuluk Bahari Berkesan ini masih ditemukan warga yang berdesak-desakan ketika mengambil uang di mesin ATM.

Pengamatan Liputan6.com, kurangnya kesadaran warga itu tampak saat pengambilan uang di lokasi mesin ATM BNI, Kelurahan Gamalama, Ternate Tengah. Semenjak Rabu 1 April, hingga Kamis, 2 April 2020, pemandangan ini terus dijumpai Liputan6.com.

Bahkan, oleh karyawan bank tersebut pun terkesan abai melihat pemandangan ini. Padahal, sudah ada protokol penanganan dan pencegahan penularan wabah virus Covid-19.

Protokol atau panduan pencegahan ini tentang mengurangi penyebaran virus Corona Covid-19, dengan melakukan social distancing atau jaga jarak dengan orang lain dan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Kepala Kantor Kas BNI Cabang Ternate, Wahdi menyatakan, pihak BNI di kota setempat sudah menerapkan protokol penanganan dan pencegahan penularan wabah virus tersebut.

“Bahkan sudah menyediakan sabun dan air yang mengalir di lokasi mesin ATM. Ini dilakukan agar warga yang keluar langsung mencuci tangan,” kata Wahdi, ketika dihubungi Liputan6.com, melalui via telepon, Kamis, pukul 20.25 WIT.

Menurut Wahdi, dengan mewabahnya ancaman Covid-19 saat ini, perlu adanya kesadaran warga masyarakat. “Kalau di luar jam kantor itu kan semua karyawan sudah pulang. Apalagi mesin ATM berada di luar, sehingga tidak ada lagi yang kontrol,” kata Wahdi.

Pemandangan yang terlihat ini bukan hanya terjadi di luar jam kantor bank milik BUMN itu. Ini, juga terlihat pada waktu siang dan sore hari. Banyak warga masih mengabaikan social distancing yang sudah diterapkan pemerintah maupun Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Bahkan, dari pihak karyawan bank yang melihat pun seakan abai dengan pemandangan tersebut. Begitu pun petugas keamanan yang mondar mandir di pos jaga dan tempat parkir.

Menanggapi hal ini, lanjut Wahdi, kondisi seperti itu semuanya tergantung dari kesadaran masyarakat. “Karena tidak mungkin kami bisa mengontrol semua itu,” sambung dia.

Ia mengajak, kepada warga yang melakukan transaksi maupun pengambilan uang melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri atau ATM itu supaya patuh dengan protokol penangan Covid-19.

“Karena tujuannya supaya kita tidak tertular virus. Kalau dengan berdesak-desakan, apalagi sampai membawa anak kecil di dalam lokasi ATM itu kan bahaya,” kata Wahdi.

Tak tanggung-tanggung, di ruangan tempat pengambilan uang yang begitu sempit, berukuran sekitar 2 x 6 meter itu disesaki oleh ibu-ibu, bapak-bapak, gadis, pemuda, bahkan anak kecil yang dibawa masuk ke dalam di tengah ancaman virus Corona saat ini.

Simak Video Pilihan Berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya