Belajar Online di Rumah Diperpanjang, Mahasiswa UII Yogyakarta Dapat Paket 30 GB

Virus corona membuat aktivitas belajar mengajar di sekolah dan kampus universitas diakukan di rumah. Kegiatan belajar online di rumah ini untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona di Indonesia.

oleh Yanuar H diperbarui 05 Apr 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2020, 23:00 WIB
Sekolah dan Kampus di Yogya belajar di rumah
Virus corona membuat aktivitas belajar mengajar di sekolah dan kampus universitas diakukan di rumah. Kegiatan ini untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona di Indonesia (humas UII/Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta - Universitas Islam Indonesia (UII) sejak 16 Maret 2020 memberlakukan kegiatan belajar online atau daring. Fathul Wahid Rektor Universitas Islam Indonesia menjelaskan pembelajaran online sementara diselenggarakan sampai dengan 7 Juni 2020, dan dapat diperpanjang melihat kondisi selanjutnya. 

"Ujian tengah semester dijalankan juga secara daring. Inisiatif Kerja dari Rumah (KdR) diputuskan mulai 17 Maret 2020," katanya melalui ketrangan resmi Sabtu (4/4/2020).

Pilihan belajar online ini, pihak kampus sudah menyiapkan teknologi pendukungnya seperti koneksi virtual private network (VPN) yang memungkinkan mahasiswa, tenaga kependidikan, dan dosen mengakses Internet. Google Classroom yang sudah lama dipakai di UII, diintensifkan penggunaanya.

"Kuota Internet gratis didiskusikan dengan mitra UII, termasuk Indosat dan Telkom. Sivitas UII memperoleh kuota Internet gratis 30 GB per bulan dari kedua penyedia layanan Internet tersebut," katanya.

Wabah virus Corona ini membuat kegitan kampus yang mengumpulkan banyak orang juga ditunda atau dibatalkan seperti wisuda yang dijadwalkan pada 18 April 2020. Mahasiswa yang sudah lulus dapat mengambil ijazahnya mulai 20 April 2020 mendaang.

"Acara Pidato Milad ke-77 UII yang seharusnya dilaksanakan pada 23 Maret 2020, juga diundur. Sumpah dokter akan tetap dijalankan secara daring," katanya.

UII juga peduli dengan mahasiswa yang keluarganya memiliki kendala dalam ekonomi akibat dampak virus Corona ini. Melalui program bantuan potongan biaya kuliah dan pengunduran waktu pembayaran mahasiswa dapat terbantu dalam pembayaran. 

"Terdampak berat, misalnya, akan mendapat bantuan Rp 750.000 dan pengunduran pembayaran sekitar dua bulan. Yang terdampak sedang, mendapatkan potongan Rp 500.000 dan pengunduran waktu pembayaran yang sama. Kami berharap, bantuan ini dapat meringankan semua yang terdampak," katanya soal kebijakan belajar online.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

  Belajar di rumah Sampai 14 April 

Sekolah dan Kampus di Yogya belajar di rumah
Virus corona membuat aktivitas belajar mengajar di sekolah dan kampus universitas diakukan di rumah. Kegiatan ini untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona di Indonesia.

Sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta akan memperpanjang masa belajar siswa di rumah hingga 14 April 2020. Sekda DIY Baskara Aji mengatakan Gubernur DIY Sultan HB X meminta agar kebijakan tersebut dilanjutkan di tengah wabah Corona ini.

"Kondisinya belum memungkinkan bagi anak- anak berangkat sekolah, jadi kondisi seperti ini kita putuskan untuk itu (belajar di rumah)," katanya Senin 30 Maret 2020 lalu.

Aji mengatakan melihat kebijakan belajar di rumah dinilai efektif maka kebijakan tersebut dilanjutkan lagi. Pemda melihat tidak banyak pelajar yang "dolan" di saat wabah Corona ini.

"Hasil evaluasinya masih efektif, anak-anak semangat belajarnya masih baik. Ketika khawatir akan banyak main ternyata hasil evaluasi memang belajar di bawah guru-guru, Itu efektif maka Pak Gubernur memutuskan untuk diperpanjang," katanya.

Nantinay selama dua pekan ini pihak sekolah dipersilakan untuk mengevaluasi kinerja dari sekolah dan guru. Termasuk pihaknya juga akan mengevaluasi sistem yang dijalankan.

"Kalau sistem belajar kita selalu evaluasi masing masing sekolah bisa melakukan juga. Jadi perbaikan kita persilakan di masing masing guru dan sekolah, kan setiap sekolah beda," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya