Liputan6.com, Samarinda - Seorang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Samarinda, Kalimantan Timur kembali berulah. Pria berinisal N ini dulu sempat mengamuk saat jalani isolasi dengan status PDP.
Saat itu, pasien dari klaster ijtimak Gowa ini mendobrak pintu, memecahkan kaca jendela, hingga mengancam petugas medis dengan pecahan kaca. Pasien sempat dipulangkan agar menjalani isolasi mandiri.
Saat menjalani isolasi mandiri, pasien malah mengikuti Salat Subuh berjamaah di masjid. Petugas medis menjemput kembali dan mengisolasi di rumah sakit.
Advertisement
Baca Juga
Kini, setelah ditetapkan sebagai pasien terkonfirmasi positif, pasien berjenis kelamin laki-laki ini kembali berulah. Tak hanya mengamuk, dia juga diduga sempat memukul tenaga medis.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda Ifran membenarkan hal tersebut. Bersama tim Satgas Covid-19 Samarinda, pasien dijemput dan dipindahkan ke RS Karantina di Bapelkes Samarinda.
"Iya, ngamuk lagi pagi tadi. Pukul perawat," kata Ifran saat dikonfirmasi, Minggu (3/5/2020).
Tak hanya melakukan kekerasan dan memecahkan kaca rumah sakit, tambahnya, aksi pasien terjangkit Covid-19 ini juga sempat membuat ruang isolasi perawatan pasien menjadi tak kondusif.
"Ada beberapa pasien jadi sesak nafas karena dia ribut. Tim medis khawatir mengganggu pasien lain, akhirnya dipindah," ungkapnya.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak juga video pilihan berikut :
Diisolasi di Ruangan Khusus Berteralis Besi
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismed Kosasih, pasien itu sudah dipindah dari RSUD IA Moeis ke RS Karantina Cocid-19 di Bapelkes.
"Handover Pasien N, sudah selesai dari RS IA Moeis ke Karantina. Jam 11.00 Wita tadi sudah dipindah," ujar Ismed melalui aplikasi pesan instan kepada awak media.
RS Karantina Bapelkes telah menyiapkan ruang khusus bagi pasien yang tidak kooperatif menjalani masa perawatan Covid-19.
Untuk tempat yang akan digunakan, pasien N akan ditempatkan di salah satu kamar isolasi yang dipersiapkan secara khusus.
"Sudah dipasang teralis besi di jendela dan pintu. Jika perlu, gembok akan kami siapkan juga," tegasnya.
Advertisement