Usai 10 Pedagang Ikan Keliling di Jayapura Terserang Corona

Sebelumnya terdapat 58 pedagang ikan hasil rapid test reaktif corona.

oleh Katharina Janur diperbarui 09 Mei 2020, 04:18 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2020, 03:16 WIB
Jelang Imlek, Pedagang Bandeng Mulai Menjamur di Rawa Belong
Pedagang menyiramkan air pada ikan bandeng yang dia jual di kawasan Rawa Belong, Jakarta, Selasa (21/1/2020). Bandeng yang biasanya menjadi hidangan khas saat Tahun Baru Imlek tersebut mulai ramai diperdagangkan di Rawa Belong. (Liputan.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jayapura - Pemerintah Kota Jayapura mengambil sejumlah tindakan, usai terkonfirmasi 10 orang pedagang ikan positif corona Covid-19. Ke-10 orang pedagang ikan ini diketahui dari uji seka PCR yang dilakukan tim medis setempat.

Sebelumnya dalam pemeriksaan rapid test massal pedagang ikan keliling di Kota Jayapura ditemukan 58 orang rapid testnya dinyatakan reaktif corona.

Ketua Satgas Covid-19 Kota Jayapura, Rustan Saru menuturkan usai ditemukan pedagang ikan yang posistif corona, maka Pemkot Jayapura akan menutup sementara Pasar Hamadi.

Termasuk melakukan karantina wilayah sejumlah pemukiman padat penduduk di sekitar Pasar Hamadi, untuk mencegah penyebaran corona tak lagi keluar dari lokasi tersebut.

Kata Rustan, sejumlah pemukiman warga juga akan dilakukan karantina wilayah, dimana sebagai lokasi pemukiman 10 pedagang ikan. Pemukiman padat penduduk yang akan dilakukan karatina wilayah adalah Hamadi Rawa, Hamadi Ponto, Argapura dan pemukiman warga di sekitar SMA 4 Entrop.

"Kami minta pengertian seluruh warga Hamadi, bahwa penutupan sementara ini dilakukan karena titik-titik ini adalah daerah  benar-benar merah, zona merah corona," kata Rustan, Jumat (9/5/2020).

Ia memastikan pemukiman warga yang dikarantina dan juga para pedagang di Pasar Hamadi akan didata dengan baik untuk diberikan bantuan dari pemerintah selama dilakukan karantina wilayah.

"Nantinya, jika pemukiman dan pasar ini ditutup, tim medis akan mudah untuk melakukan penelusuran dan melakukan rapid test massal, guna pencegahan dini penyebaran corona," katanya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Penelusuran Kontak Erat

Rapid Test
Paramedis Siloam Hospitals menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) mandiri COVID-19 secara drive thru di Akses Senayan Park Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta, Kamis (23/4/2020). Rapid Tes Covid -19 dibanderol seharga Rp 489.000, periode 17-30 April 2020 pukul 08.00-10.00 WIB. (merdeka.com/Arie Basuki)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, dokter Ni Nyoman Sri Antari menyebutkan hasil uji seka pedagang ikan masih tersisa 21 orang yang belum dilakukan pemeriksaan. Uji seka yang tersisa baru akan dilakukan pemeriksaan pada Jumat (8/5/2020) malam ini.

Dengan temuan itu, masing-masing puskesmas di tiap kelurahan tempat 10 pedagang ikan menetap, akan dilakukan penelusuran kepada siapa saja yang pernah kontak erat dengan 10 pedagang ikan ini tinggal.

"Termasuk keluarga dari 10 pedagang ikan ini akan menjalani rapid test, termasuk pelanggan ikannya. Bila hasilnya reaktif, kami akan lanjutkan dengan uji seka untuk dilakukan PCR," katanya.

Nyoman menjelaskan hingga kini, Pemkot Jayapura telah melakukan rapid test kepada 2.913 orang di Kota Jayapura, dan hasilnya 148 dinyatakan reaktif.

"Kami masih akan memeriksa 35 uji seka yang belum dilakukan PCR, termasuk punya 6 orang dari hasil rapid di DPRD Kota Jayapura," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya