26 Pedagang Pasar Kobong Semarang Terinfeksi Covid-19

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sudah memutuskan penutupan, kini Gubernur Jateng ikut menegaskan.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 23 Mei 2020, 11:08 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2020, 10:57 WIB
Mulai Bulan Mei, Pemkot Semarang Berikan Diskon Restribusi Pedagang Pasar
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.

Liputan6.com, Semarang - Usai ditemukan penambahan 26 orang positif terpapar covid 19, Wali Kota Semarang mengevaluasi operasional Pasar Kobong atau Pasar Rejomulyo. Hendi juga sudah mempertimbangkan penutupan pusat perbelanjaan.

"Jika banyak yang positif harus segera kita hentikan operasionalnya," kata Hendi.

Usai Hendi memerintahkan penutupan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menginstruksikan kepada seluruh bupati dan wali kota untuk menutup mal, supermarket ataupun pasar. Instruksi dilakukan dengan catatan jika pengelola tidak bisa melakukan pengontrolan ketat terhadap pengunjung. Karena terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 cukup besar akibat keteledoran di Pasar Kobong Semarang.

"Untuk bupati dan walikota se Jawa Tengah, agar rasa-rasanya dalam dua hari ini akan ada banyak kerumunan orang belanja ketati saja," tandas Ganjar, Jumat (22/5/2020).

Bahkan jika masih terdapat kerumunan karena susah diatur, baik pengelola maupun warganya, Ganjar menginstruksikan agar bupati maupun walikota tidak segan melakukan penutupan. Menurut Ganjar saat ini situasinya sudah semakin membahayakan, terlebih di pusat-pusat keramaian.

"Saya minta yang tidak bisa melakukan pengontrolan ketat pada mereka yang hendak belanja di pasar, mall, supermarket, lebih baik tutup saja. Karena ini kondisinya sudah kritis. Banyak orang datang berbelanja karena sudah terima THR, banyak uang cash jadi ini sangat berbahaya," katanya.

Selain penutupan mall dan pasar, Ganjar juga meminta agar para pemimpin daerah kompak menginstruksikan warganya untuk menjalankan salat Idul Fitri di rumah. Semua dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

"Saya berharap semua mengajak yuk salat id di rumah. Lagipula Majelis Ulama Indonesia sudah memberikan guidennya. Sehingga kita akan lebih tenang," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya