Memalukan, Ada Warga NTT Menyamar Jadi Orang Miskin Demi BLT

Pemprov NTT dan beberapa kabupaten siap menyalurkan bantuan langsung tunai untuk masyarakat miskin yang terdampak Covid-19.

oleh Ola KedaDionisius Wilibardus diperbarui 29 Jun 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2020, 15:00 WIB
Bantuan Langsung Tunai
Foto: Gubernur NTT, Viktor Laiskodat saat mengikuti acara penanaman jagung di Kabupaten Manggarai Timur (Liputan6.com/Dion)

Liputan6.com, Kupang- Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Laiskodat mengatakan, saat ini Pemprov NTT dan beberapa kabupaten siap menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat miskin yang terdampak Covid-19.

Namun, menurut Viktor, masih ada warga berkecukupan atau malah kaya menyamar sebagai masyarakat miskin dengan mendata dirinya sebagai orang kekurangan. Mirisnya, itu dilakukan demi mendapatkan BLT atau bantuan sosial lainnya.

"Hal itu tidak diperbolehkan terjadi di Kabupaten Manggrai Timur. Kita baru saja melewati masa yang sulit, ketakutan yang luar biasa lewat pandemi covid-19. Ini harus diantisipasi dengan baik dan memotivasi masyarakat agar tidak takut dengan covid. Kita harus mulai berkarya," katanya, saat kunjungan kerja di lokasi persawahan Pota, Kelurahan Pota, Kecamatan Sambirampas, Manggarai Timur (Matim), Kamis, (25/6/2020).

Viktor mengikuti kegiatan penanaman jagung seluas 10 hektare di lokasi persawahan Pota. Ia juga memberikan bantuan beras sebanyak lima ton, bantuan APD dan bantuan bagi mahasiswa terdampak Covid-19 di wilayah Matim.

Selain itu, ia juga menyalurkan bantuan sosial untuk Pondok Pesantren Al Qalam Tompong, Gereja Pantekosta Indonesia Gloria Pota, Paroki Sok-Pota dan Masjid Pota.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Jagung untuk Kebutuhan Industri

Kementan
Bambang Sugiharto menyatakan bahwa berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) disimpulkan produksi dan pasokan jagung tahun 2018 surplus sebesar 12 juta ton pipilan kering (PK).

Ia mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Matim yang terus berusaha mewujudkan kesejahteraan masyarakat Manggarai Timur melalui pertanian dan peternakan.

"NTT dikenal sebagai provinsi termiskin ke-3 di Indonesia. Karena itu, gubernur dan bupati harus serius bekerja agar stigma kemiskinan hilang dari NTT," katanya.

Bupati Matim, Agas Andreas mengatakan, kehadiran gubernur NTT dalam acara penanaman jagung menjadi suatu kehormatan bagi pemda dan masyarakat Kabupaten Matim.

Menurut dia, sektor pertanian merupakan sektor unggulan di kabupaten Matim. Salah satu komoditi andalan untuk memenuhi kebutuhan industri yakni jagung.

"Komoditas jagung dan bawang merah sangat bermanfaat bagi ketahanan pangan serta membantu peningkatan ekonomi masyarakat khususnya petani," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya