Karet Petani di Sumsel akan Diserap untuk Pembangunan Jalan Nasional

BBPJN Wilayah Sumsel memberdayakan panen karet mentah petani lokal di Sumsel untuk pembangunan aspal karet jalan nasional.

oleh Nefri Inge diperbarui 04 Jul 2020, 15:29 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2020, 14:27 WIB
Karet Petani di Sumsel akan Diserap untuk Pembangunan Jalan Nasional
Pembangunan aspal karet untuk jalan nasional di Sumsel sudah menggunakan bahan baku karet mentah dari petani lokal (Dok. BBPJN Wilayah Sumsel / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), akan memberdayakan hasil perkebunan karet petani di Sumsel untuk menyukseskan proyek pembangunan jalan.

Sebanyak 747,38 ton karet mentah dari petani karet di Sumsel, rencananya akan diserap BBPJN Wilayah Sumsel untuk pembangunan aspal karet.

Diungkapkan Kepala BBPJN Wilayah Sumsel Kgs Syaiful Anwar, penyerapan karet mentah dari petani di Sumsel saat ini sudah terealisasi tahap awal sebanyak 248,18 ton.

"Total pembelian karet mentah untuk proyek pembangunan jalan aspal karet ini sebesar Rp15,7 miliar. Kita akan langsung membeli dari petani produsen karet di wilayah Sumsel," ucapnya, Jumat (3/7/2020).

Bahan baku karet mentah ini akan digunakan sebagai campuran aspal karet, serta menjadi langkah mitigasi untuk membantu para petani karet di tengah Pandemi Covid-19.

Langkah ini juga dilakukan BBPJN Wilayah Sumsel untuk menjaga daya beli masyarakat di pedesaan dan menjaga kemantapan ruas jalan nasional. Hal ini guna mendukung pergerakan orang dan barang (logistik) di Sumsel.

"Kita membeli langsung dari petani yang tergabung dalam kelompok petani Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet (UPPB). Yang mana sudah digunakan di beberapa ruas jalan secara nasional," ungkapnya.

Ruas jalan yang sudah menggunakan aspal karet yaitu Simpang Belimbing hingga ke Kabupaten Muara Enim Sumsel dan ruas jalan di Muara Beliti hingga Kabupaten Musi Rawas (Mura). Lalu, ruas jalan Tebing Tinggi hingga ruas jalan di batas Kota Lahat Sumsel.

Namun pembangunan aspal karet ini, masih diprioritaskan di ruas Jalan Lintas Tengah (Jalinteng), yang akan diperlebar hingga ke Jalan Lintas Timur (Jalintim) di Sumsel.

Menurutnya, keunggulan dari aspal karet ini yaitu usia ketahanannya lebih baik dibandingkan aspal biasa. Aspal karet juga tidak akan mudah meninggalkan jejak roda kendaraan, saat aspal dalam kondisi basah.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Resin Ramah Lingkungan

Kementerian PUPR membeli karet langsung dari petani di sejumlah wilayah produsen karet sebagai bahan campuran aspal karet. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR membeli karet langsung dari petani di sejumlah wilayah produsen karet sebagai bahan campuran aspal karet. (Dok Kementerian PUPR)

"BBPJN Wilayah Sumsel juga membeli Resin Ester sebanyak 26,73 ton. Yang akan digunakan untuk pengecatan marka jalan berwarna kuning," katanya.

Resin yang digunakan BBPJN Wilayah Sumsel dibuat dari getah pohon Pinus, sehingga ramah lingkungan, dibandingkan CS Petrolium Resin.

Selain itu, tingkat kerekatan resin dari getah pohon Pinus ini dipercaya lebih kuat dan harganya juga lebih terjangkau.

"Untuk sekarang kemantapan ruas jalan nasional di Sumsel sepanjang 1.600 km, sudah mencapai 88,22 persen. Untuk kemantapan jembatan sudah di angka 65,89 persen," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya