Unjuk Rasa Anarkis di Mandailing Natal Berbuntut Diamankannya 17 Orang

Unjuk rasa anarkis yang terjadi di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) berbuntut diamankannya 17 orang.

oleh Reza Efendi diperbarui 09 Jul 2020, 13:26 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2020, 15:29 WIB
Kerusuhan di Mandailing Natal
Kapolres Mandailing Natal, AKBP Horas Silalahi mengatakan, 17 orang yang diamankan merupakan terduga pelaku unjuk rasa anarkis

Liputan6.com, Mandailing Natal - Unjuk rasa anarkis yang terjadi di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut) berbuntut diamankannya 17 orang. Unjuk rasa berujung kerusuhan terkait adanya masyarakat yang tidak mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 600.000.

Kapolres Mandailing Natal, AKBP Horas Silalahi mengatakan, 17 orang yang diamankan merupakan terduga pelaku unjuk rasa anarkis. Dari jumlah tersebut, 14 orang laki-laki dewasa, 1 wanita dewasa, dan 2 anak di bawah umur berusia 16 tahun.

"Dari 17 orang itu, 3 orang menyerahkan diri. Sementara yang lainnya kami amankan dari lokasi berbeda," kata Horas, Senin (6/7/2020).

Dijelaskan Kapolres, tindak pidana yang dilakukan oleh 17 orang tersebut adalah secara bersama-sama melakukan perusakan terkait kerusuhan terhadap barang dan atau pembakaran, dan atau melawan perintah petugas yang mengakibatkan luka, dan atau menghasut orang untuk melakukan perbuatan pidana.

"Para pelaku kami terapkan pasal 187 dan atau pasal 170, dan atau pasal 214 ayat (1) dan atau pasal 192 dan atau 160 KUHPidana," jelasnya.

Selain penegakan hukum paralel dengan upaya imbauan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) polisi juga menyampaikan pesan persuasif dan edukatif kepada kaum ibu dan anak-anak, serta warga masyarakat di Mandailing Natal.

"Harapan kita, situasi Kamtibmas di sana kembali normal, dan warga masyarakat dapat melakukan aktivitas seperti sedia kala," tegas Horas.

Saksikan juga video pilihan berikut:

Pengunduran Diri Kepala Desa

Kerusuhan di Mandailing Natal
Kepala Desa (Kades) Mompang Julu, Hendri Hasibuan, mengundurkan diri. Pengunduran diri terkait kerusuhan.

Sebelumnya Kepala Desa (Kades) Mompang Julu, Hendri Hasibuan, mengundurkan diri. Pengunduran diri terkait kerusuhan di Desa Mompang Julu, Kecamatan Penyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal.

Kabar pengunduran Hendri sebagai Kades diperoleh dari Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja. Tatan mengatakan, pengunduran diri Kades berdasarkan surat pernyataan bermaterai 6000.

"Surat pernyataan dibuat Kepala Desa, bahwa dirinya sudah mengundurkan diri," kata Tatan, Selasa 30Juni 2020.

Mobil Wakapolresta Dibakar

Kerusuhan di Mandailing Natal
Aksi ini berujung pada tindakan anarkistis. Massa melempari polisi, membakar 1 sepeda motor dan 2 mobil.

Kerusuhan terjadi di Desa Mompang Julu menyusul protes terhadap pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan penggunaan Dana Desa. Masyarakat ada yang tidak mendapatkan BLT sebesar Rp 600.000.

Warga yang menuntut pemberhentian Kepala Desa berunjuk rasa dan memblokade Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum). Aksi ini berujung pada tindakan anarkistis. Massa melempari polisi, membakar 1 sepeda motor dan 2 mobil.

"Termasuk kendaraan dinas Wakapolresta Madina," sebut Tatan.

Dalam kerusuhan, sekurangnya 6 personel polisi terluka. Mereka sempat mendapatkan perawatan medis. Sementara Jalinsum yang diblokir penghubung Padangsidimpuan-Panyabungan saat ini sudah dibuka kembali.

"Situasi sudah kondusif. Arus lalu lintas sudah bisa dilalui kendaraan bermotor," Tatan menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya