Waspada Gelombang 9 Meter di Perairan Aceh Akhir Pekan Ini

Gelombang besar mencapai 9 meter berpotensi terjadi di perairan wilayah Aceh.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2020, 02:00 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2020, 02:00 WIB
Cuaca Ekstrem Tenggelamkan Kapal di Perairan Maluku, 14 Tewas
Ilustrasi cuaca ekstrem sebabkan gelombang tinggi di perairan.

Liputan6.com, Aceh - Gelombang besar mencapai 9 meter berpotensi terjadi di perairan wilayah Aceh. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Metrologi Sultan Iskandar Muda Aceh mewanti-wanti warga untuk waspada terhadap gelombang besar yang bakal terjadi hingga akhir pekan ini.

"Yang sangat perlu diwaspadai beberapa hari ke depan, yakni gelombang laut. Seperti Samudera Hindia barat Aceh, dan perairan utara Sabang mencapai 6 sampai 9 meter," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Metrologi Sultan Iskandar Muda Aceh, Zakaria Ahmad.

Ia melanjutkan, sedangkan wilayah perairan lain di provinsi paling barat Indonesia tersebut di antaranya wilayah barat-selatan Aceh berpotensi gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter.

Kemudian wilayah perairan Banda Aceh-Sabang mencapai 1,25 sampai 2 meter, dan terakhir Selat Malaka bagian utara berkisar antara 1 hingga 3,5 meter lebih.

Menurutnya, gelombang laut yang besar itu terjadi akibat dipengaruhi oleh dua faktor, yakni kencangnya angin monsun atau angin timur dari Australia biasa terjadi ketika musim kemarau, seperti sekarang ini.

Lalu faktor terakhir akibat letak Provinsi Aceh paling ujung utara di Sumatera, dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia barat serta laut lepas mengakibatkan gelombang besar terjadi.

"Yang perlu berhati-hati sekali, yakni pelayaran dari Meulaboh (Aceh Barat) ke Simeulue atau sebaliknya. Karena jalur ini minimum dilanda gelombang setinggi 4 meter," terang dia.

Pihaknya menyarankan terutama bagi nelayan setempat sementara waktu tidak melaut dan kapal pelayaran agar jangan memaksakan, karena gelombang tinggi terjadi hampir di seluruh perairan Aceh sepekan terakhir.

​​​​Pekan lalu terjadi anomali suhu muka laut di perairan Aceh antara satu hingga tiga derajat Celcius di Samudera Hindia barat Sumatera menyebabkan meningkatnya penguapan air laut dan gelombang tinggi.

"Besok, kita lebaran Idul Adha. Lebih baik hingga akhir pekan ini, gunakan waktu untuk bersilaturahim bersama keluarga. Tentunya selain ibadah Shalat Id dan kurban," kata Zakaria.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya