Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pembunuhan Sadis Warga Seberang Ulu Palembang

Kematian FR membuat pihak kepolisian di Kota Palembang memburu kedua pelaku pembunuhan sadis tersebut.

oleh Nefri Inge diperbarui 02 Sep 2020, 00:48 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2020, 00:30 WIB
Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi Pembunuhan

Liputan6.com, Palembang - Penganiayaan berujung kematian FR, warga Kelurahan 2 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) pada hari Minggu (30/8/2020) kemarin, masih diusut pihak kepolisian.

Dari informasi yang diperoleh, FR menjadi korban pembunuhan sadis tepat di depan temannya Doni, saat mereka tiba di Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan 5 Ulu Palembang.

Kedua pria tak dikenal menganiaya korban menggunakan senjata tajam (sajam) jenis celurit, ke tubuh korban hingga FR mengalami luka parah dan meninggal di tempat.

Tim Polrestabes Palembang bersama Polsek SU I Palembang melakukan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan sudah mengantongi identitas dua pelaku tersebut.

"Pemeriksaan saksi sudah dilakukan, sekarang anggota masih mencari dimana keberadaan kedua pelaku," ucapnya, Selasa (1/9/2020).

Polisi menemukan satu fakta yang terungkap, dibalik pembunuhan sadis tersebut. Ternyata, FR mengajak Doni ke TKP untuk menemui kedua pelaku itu.

Namun hingga kini, motif pembunuhan sadis di TKP masih menjadi teka-teki anggota kepolisian dan keluarga korban di Palembang.

"Untuk motif tentunya dapat terungkap, setelah kedua pelaku tertangkap. Doakan saja," ujarnya.

Kematian FR membawa duka mendalam bagi keluarga korban. Anggota keluarga FR, kehilangan sosok yang menjadi panutan dan berbakti kepada kedua orangtua.

Hutri Agustini, kakak perempuan FR mengatakan, kedua pelaku tidak manusiawi karena telah menghilangkan nyawa adik kesayangannya.

"Kalau memang dia merasa manusia, masalah bisa dibicarakan baik-baik pakai mulut dan hati nurani, bukan senjata," ujarnya.

Korban yang merupakan anak pasangan M Husni Ateh (78) dan Sanimah (70), sangat telaten saat mengurus kedua orangtuanya yang sudah sepuh dan sakit-sakitan di Palembang.

Di mata Hutri, FR merupakan adik yang sayang kepada kedua orangtuanya. Terutama FR selalu menuntun ayahnya yang mengalami lumpuh.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Telaten Urus Orangtua

Demi mengurus kedua orangtuanya, FR rela meninggalkan usaha kateringnya di Tangerang Banten, yang baru dirintis beberapa bulan.

"Awal Januari kemarin, dia buka usaha katering di Tangerang. Setelah tiga bulan, dia pulang ke Palembang karena katanya mau tinggal sama orangtua saja,” ujarnya.

Di Palembang, FR bekerja menjadi buruh bangunan. Sepulang kerja, dia kembali mengurus kebutuhan kedua orangtuanya.

Putra kelima dari delapan bersaudara itu juga dikenal baik dan memiliki banyak teman. Bahkan ketika FR dikabarkan meninggal dunia, rekan-rekannya banyak yang tak percaya.

"Kami sekeluarga mengharapkan aparat kepolisian, dapat segera menangkap pelaku dan menghukum seberat-beratnya," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya