Liputan6.com, Bone Bolango - Banjir dan tanah longsor yang melanda 3 kecamatan di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, menyisakan duka yang mendalam bagi para korban. Tak hanya kehilangan harta benda, di antara mereka bahkan ada yang kehilangan kerabat.
Korban banjir kebanyakan masih mengungsi ke rumah sanak saudara yang aman dari banjir, sementara sebagian lainnya masih terpaksa masih bertahan di sisa-sisa reruntuhan rumah mereka lantaran tak punya saudara. Kondisi mereka pun memprihatinkan, tidak hanya kekurangan makanan, tapi juga pakaian. Saat ini mereka hanya bisa pasrah menunggu bantuan.
Bantuan pakaian memang ada, namun kebanyakan ukurannya untuk orang dewasa. Sementara anak-anak tidak punya pilihan pakaian yang datang dari bantuan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Akibatnya, banyak anak-anak yang terpaksa mengenakan pakaian orang dewasa.Â
"Mau tidak mau tetap harus mereka pakai, karena tidak ada pilihan lain, sebab banyak bantuan pakaian bekas layak pakai hanya untuk orang dewasa saja," kata Rahman, salah satu korban banjir.
Rahman mengakui, apa yang dilakukan anak-anak, yaitu memakai baju sumbangan berupa baju dinas Linmas, sebagai bentuk sindiran kepada pemda untuk lebih perhatian lagi terhadap para korban banjir.
"Memang jadi bahan tertawaan, selain sebagai salah satu cara menghibur diri mereka, ini juga salah satu cara memperlihatkan kepada pemerintah daerah untuk bisa membantu mereka," katanya.
Terkait hal ini, Bupati Bone Bolango Hamim Pou kepada Liputan6.com, Rabbu (16/9/2020) mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih terus berusaha semaksimal mungkin memberikan bantuan kapada para korban banjir dan tanah longsor. Tagana, Dinas Sosial, Polri dibantu TNI hingga kini masih berada di lokasi.
"Saya tidak tinggal diam, semua stakeholder terkait bencana ini saya serahkan untuk fokuskan di lokasi bencana, mudah-mudahan semua akan terlayani dengan baik," kata Hamim.
"Dan untuk anak-anak itu, tadi saya kasih pakaian bagus untuk mereka, mari sama-sama kita beri yang terbaik dan layak untuk mereka," katanya.
Â