Liputan6.com, Bone Bolango - Baru sebulan banjir bandang melanda Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), air bah itu kembali datang menghampiri warga tiga kecamatan di kawasan tersebut. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan sungai dan anak sungai di wilayah tersebut meluap hingga ke permukiman warga, Senin (7/9/2020).
Banjir bandang itu membuat puluhan rumah warga dilaporkan rusak parah. Tidak hanya rumah, harta benda mereka turut hanyut, bahkan ada dua mobil dan tiga sepeda motor ikut terseret material banjir bandang hingga puluhan meter.
Selasa (8/9/2020), banjir yang menerjang tiga kecamatan di Bone Pesisir telah surut. Sementara ratusan warga yang terdampak banjir telah mengungsi ke lokasi yang aman. Beberapa fasilitas umum saat ini masih tertutup material longsor.
Advertisement
Terkait bencana itu, Bupati Bone Bolango, Hamim Pou mengatakan, wilayah yang terdampak banjir bandang ada tiga Kecamatan di bagian wilayah Bone Pesisir Kabupaten Bonebol.
Baca Juga
"Kecamatan Bone Raya, Kecamatan Bulawa, dan Bone Pantai," ujar Hamim Selasa (8/9/2020)
Di Kecamatan Bulawa banjir bandang menerjang Desa Kaidundu, Dungilata, Mopuya, Mamungaa Timur. Air bah bercampur lumpur membuat sejumlah rumah warga porak-poranda.
Sementara di Desa Mopuya ada tiga rumah yang hanyut terbawa arus, serta sejumlah rumah rusak berat akibat terkena lumpur. Di Desa Mamungaa Timur, ada dua mobil dan tiga motor hanyut terseret arus banjir bandang. Puluhan rumah penduduk juga dilaporkan rusak berat. Selain itu, lumpur, bebatuan besar, dan potongan batang kayu, masih nampak menumpuk di jalan dan jembatan, sehingga akses jalan Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menuju Gorontalo tak bisa dilalui kendaraan hingga pukul 22.45 Wita tadi malam.
Di Kecamatan Bonepantai, wilayah yang diterjang banjir bandang meliputi Desa Bilungala, dan Desa Lembah Hijau. Kini air yang merendam pemukiman warga di dua desa tersebut juga telah surut.
Hamim mengatakan, sejak semalam tim dari Dinas Sosial, Tagana, Pemerintahan Desa, Satpol, dan Dishub turun langsung ke lokasi.
"Dibantu TNI dan Polri, pemda juga menyiapkan makanan siap saji dan sudah membuka dapur umum bagi pengungsi," tutur Hamim.
Hamim mengimbau, warga tetap waspada dan jangan kembali sebelum situasi benar-benar aman. Sebab saat ini cuaca di bagian hulu hutan taman nasional masih mendung yang sewaktu-waktu bisa turun hujan.
"Karena curah hujan masih sangat tinggi. Kegiatan di perbukitan atau pegunungan dihentikan untuk menghindari longsor," tandasnya.