Liputan6.com, Jayapura - Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan Menkopolhukam, Mahfud MD ditembaki oleh KKB Papua, usai melihat lokasi penembakan Pendeta Yeremias Zanambani di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Penembakan terjadi Jumat (9/10/2020), pada pukul 15.40 WIT, sekitar 4-5 kilometer sebelum memasuki Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya.
Baca Juga
Advertisement
"Rombongan ditembaki dan kanan dan kiri jalan oleh KKB. Akibatnya 2 orang terluka," jelas Ketua TGPF yang bertugas di Jayapura, Sugeng Purnomo, dalam keterangan pers yang dilakukan pada Jumat malam (9/10/2020).
Sugeng menyebutkan kedua orang yang terkena tembakan dalam kejadian ini adalah Sertu Faisal Akbar, Satgas Apter Hitadipa, kena luka tembak di pinggang, serta Bambang Purwoko, dosen FISIP UGM yang merupakan anggota TGPF di Intan Jaya.
"Pak Bambang kena luka tembak di pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri. Kedua korban dalam kondisi sadar. Tim di Intan Jaya masih fokus pada penanganan korban dan ada upaya untuk dilakukan evakuasi ke Timika," jelasnya.
Sugeng menambahkan, TGPF dibentuk untuk mencari fakta dan kebenaran serangkaian kasus kekerasan yang terjadi di Intan Jaya. Sugeng memastikan TGPF bekerja netral dan beranggotakan dari seluruh komponen dan unsur terkait. Pihaknya juga membuka komunikasi dengan siapa pun.
"Jadi, jika dalam bekerja dan mengumpulkan fakta di lapangan, kami sudah diganggu, ditembaki, bagaimana kami akan berkomunikasi dengan KKB," ujarnya.
Sugeng juga memastikan TGPF di Intan Jaya ditembaki oleh KKB Papua. Karena apa? Menurutnya dalam peninjauan ke lokasi kejadian, tim bergerak bersama bupati dan forkompinda di Intan Jaya, termasuk dengan pengawalan aparat keamanan.
"Tim dikawal aparat keamanan, lalu tim ditembaki. Oleh siapa? Ya, sudah dipastikan penembakan dilakukan oleh KKB," katanya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini
OPM Bertanggung Jawab
Pasca kejadian ini, TGPF yang berada di Jayapura maupun di Intan Jaya akan melakukan evaluasi. Menurut Sugeng, TGPF akan mengumpulkan bukti di lapangan dan bertemu dengan sejumlah pihak terkait di Jayapura maupun di Intan Jaya dalam 2 minggu, sesuai dengan perintah Menopolhukam.
"Tapi jika waktu 2 minggu ini tak cukup, maka waktu akan ditambah 1 minggu lagi," ujarnya.
Sementara itu, Juru bicara TPN OPM, Sebby Sambom memastikan penembakan kepada TGPF di Intan Jaya adalah tanggung jawab TPN OPM.
"Itu keputusan kami dan dengan tuntutan bahwa kami menolak tim investigasi bentukan Menkopolhukam. Kami tetap minta tim independen yakni PBB, Komnas HAM, LSM HAM dan pihak gereja," jelas Sebby lewat pesan singkatnya.
Kata Sebby, Kodap VIII Intan Jaya di bawah Komando Wakil Panglima Sabinus Waker dan semua komandan batalion akan kerja sama melakukan perang revolusi tahapan. "Kami sudah umumkan di video, bahwa TPNPB tolak tim investigasi bentukkan Mahfud MD. Jadi itu sikap kami TPNPB," dia menandaskan.
Advertisement