Liputan6.com, Tuban - Umat Konghucu yang tergabung dalam Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sin Bio Tuban menggelar ritual melepas mahluk hidup ke alam. Ritual itu dilakukan dengan cara melepas 9 penyu ke pantai laut depan kelenteng di jalan RE Martadinata, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, Selasa (13/10/2020).
Ritual itu dipercaya memiliki pengaruh bagi kehidupan dan keberuntungan atau buang sial. Termasuk, dengan adanya kegiatan itu diharapkan konflik yang terjadi di internal kelenteng bisa segera selesai dengan baik dan umat kembali beribadah secara damai.
"Kita lepaskan penyu untuk membuang sial, dan kita mendapatkan kebaikan, kedamaian, dan sukses. Serta berharap konflik hilang," ungkap Alim Sugiantoro selaku ketua penilik TITD Kwan Sin Bio, seusai memimpin pelepasan penyu ke laut.
Advertisement
Ritual itu juga dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) Nabi Konghucu ke-2571. Kegiatan itu digelar dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang dianjurkan pemerintah.
Baca Juga
Menurut Alim, dalam acara tersebut umat berdoa agar pandemi COVID-19 segera hilang dan ibadah di kelenteng bisa kembali normal.
"Kita berharap konflik di kelenteng ini cepat mendapatkan jalan untuk menuju kebaikan dan kembali damai," tegas dia.
Dengan mengenakan baju putih dan topi hitam, pihaknya mengaku memilih melepas 9 penyu karena angka 9 itu merupakan angka tertinggi dalam urutan yang ada.
Selain itu, lanjut Alim, angka 9 bagi masyarakat China punya catatan sejarah khusus yang juga sering dimaknai sebagai kesuksesan atau pencapaian tertinggi.
"Kita pilih 9 karena angka itu paling tinggi dan bisa membawa hoki, rezeki banyak, panjang umur, dan urusan kelenteng bisa selesai dengan baik," ucap dia.
Lebih lanjut, di sela-sela acara itu juga dibagikan 400 paket sembako berupa beras. Setiap beras berisi 5 kilogram dalam rangka meringankan masyarakat yang terdampak COVID-19.